This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 13 November 2014

Persiapan Musim Hujan, 10 Komponen Mobil Wajib Dicek (Part.2)


Jakarta - Musim hujan sudah mulai datang nih dan tanda-tandanya mulai terlihat, seperti di beberapa tempat sudah diguyur hujan. Bagi pengendara kendaraan, tak hanya genangan air di jalan yang jadi ancaman, guyuran air dari langit itu juga bisa bikin repot ketika mobil digunakan.


Mika Lampu

Mika lampu yang sudah kotor atau buram, sebaiknya diganti/dibersihkan. Mika buram disebabkan karena faktor usia, jamur atau goresan. Mika juga bisa kusam akibat kena panas terus-menerus dari pemakaian bohlam yang watt-nya besar.

Mika kusam pada lampu depan, dapat mengganggu pandangan pengemudi. Begitupun lampu belakang, yang dapat menyebabkan diseruduk pengemudi lain karena tak dapat melihat jelas lampu rem atau sein menyala.

Bisa dibersihkan sendiri. Siapkan kain lap bersih halus, air sabun, kompon, cairan pembersih, sikat dan ampelas ukuran 1500 jika diperlukan. "Kalau mau boleh juga dipoles pakai cairan car wax untuk metallic atau busa pengilap ban," jelas Iwan, mekanik toko Syifa Jaya di Dutamas Fatmawati, Jaksel yang biasa menyervis lampu mobil.


Copot Open Filter

Open air filter banyak diaplikasi pelaku modifikasi karena diyakini dapat menambah tenaga mesin. Namun musim hujan sudah tiba nih, sebaiknya gunakan kembali boks filter standar. Sebab bila kisi-kisi open filter basah, misal kena cipratan air dari bawah, maka tidak dapat menyedot udara dengan lancar karena terhalang air.

Filter yang basah mudah menangkap kotoran/debu, sehingga udara yang masuk terhambat. Akibatnya mesin tak bekerja optimal dan bahan bakar jadi boros.


Lampu Xenon HID

Keren belum tentu aman saat hujan, itulah lampu Xenon HID. Biasanya dipakai membuat mobil jadi lebih keren, sinar cahayanya putih memberi kesan terang dan mewah. Makin tinggi satuan Kelvin-nya, cahaya cenderung membiru, semakin rendah sinar menguning.

Namun tidak semua bohlam Xenon HID aman. Cahaya putih yang dihasilkan kurang mumpuni menembus derasnya air hujan, jarak pandang jadi terbatas. Idealnya pakai yang 6.000 Kelvin, "Sebab pendaran sinarnya masih mampu menembus derasnya air hujan, terutama malam hari," bilang Wira Sentosa dari SACS, Pondok Gede, Jaktim.


Karpet Kabin

Karpet mobil bawaan pabrik, biasanya dari bahan beludru. Namun ketika masuk musim hujan, tatakan kaki di dalam kabin ini akan kotor. Baik karena basah ataupun kotor yang terbawa dari alas kaki. Ini dapat mengganggu kenyamanan.

Sebaiknya karpet bawaan pabrik disimpan dulu, ganti dengan karpet aftermarket dari bahan karet yang fleksibel dan mudah dibersihkan. Karpet ini banyak dijual dan ukurannya universal bahkan bisa disesuaikan dengan dimensi lantai mobil, baik untuk depan maupun belakang.


Karet Kaca & Pintu

Baru ketahuan bermasalah saat hujan. Karet kaca yang sobek atau sudah melar, kemungkinan besar air dapat masuk ke kabin. Mengujinya bisa datang ke tukang cuci mobil. Tutup kaca rapat-rapat, lalu perhatikan setiap kaca apakah ada rembesan air. Jika ada, segera ganti karet kaca baru.

Begitupun karet pintu. Selain buat kedap suara, juga menahan air tidak masuk ke kabin. Jika terlepas dari sangkutannya, pasang kembali atau bila sudah robek diganti agar sobeknya tidak melebar. "Kalau karet di kaca depan jarang renggang, namun patut juga diperiksa," ujar Manotar Sihotang, Service Advisor Astrido Toyota Kebon Jeruk, Jakbar.


Ban

Ayo periksa kondisi setiap ban. Pada beberapa merek ban punya simbol atau tanda untuk menunjukkan batas pemakaian ban. Seperti Michelin, berupa tonjolan kecil di bagian bawah alur pola telapak ban.

Jika permukaan karet mencapai kesejajaran dengan tonjolan tersebut, kemungkinan ban mendekati batas aman sebesar 1,6 mm atau bisa di bawahnya. Tandanya ban sudah aus.

Ban yang sudah aus, pada kondisi jalan basah dapat menyebabkan ban kehilangan daya traksi seketika atau selip. "Segera ganti kalau sudah agak tipis, karena grip ban makin berkurang kalau ban sudah tipis," urai Yopi Karuci, bos toko ban SM Motorsport di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakbar. (mobil.otomotifnet.com)

Persiapan Musim Hujan, 10 Komponen Mobil Wajib Dicek (Part.1)

Jakarta - Musim hujan sudah mulai datang nih dan tanda-tandanya mulai terlihat, seperti di beberapa tempat sudah diguyur hujan. Bagi pengendara kendaraan, tak hanya genangan air di jalan yang jadi ancaman, guyuran air dari langit itu juga bisa bikin repot ketika mobil digunakan.

Nah, memasuki musim hujan ada baiknya persiapkan kendaraan sebaik mungkin. Ingat peribahasa ‘sedia payung sebelum hujan'. Jadi, lakukan pemeriksaan pada bagian-bagian tertentu, khususnya eksterior.

Oh ya, ketika hujan lebat atau berkabut jangan menyalakan lampu hazard. Ini membahayakan, karena pengemudi di belakang tidak mengetahui apakah kendaraan di depannya mau belok ke kiri atau kanan, sehingga bisa mengakibatkan kecelakaan. Lebih baik hidupkan lampu kabut belakang.

Yuk, cek kendaraan masing-masing!


Karet Wiper

Saat kemarau, peranti ini banyak istirahatnya. Namun ketika digunakan saat hujan, air di permukaan kaca tidak tersapu sempurna. Jangan langsung ganti karet wiper. Coba bersihkan dulu karetnya pakai lap, karena debu dan kotoran bisa bikin karet wiper tidak lentur. Jika tidak bisa diatasi, ganti baru. Cukup karetnya saja.


Nosel, Slang dan Tabung Pompa

Tekan tombol water spray untuk membersihkan kaca depan. Jika semprotan air dari nosel tidak deras, tersendat atau tidak keluar sama sekali, berarti ada yang tidak beres. Niat ingin pandangan lebih jelas, malah makin parah karena kotoran tidak bisa disapu dengan sempurna.

Periksa nosel, mungkin lubangnya tertutup kotoran. Cek juga sistem wiper spray. Apakah slangnya kelipat, tersumbat atau copot. Intip pula tabung washer, kalau dasarnya berkerat atau berlumut, bisa membuat slang tersumbat. Tak ada salahnya menguras dan membersihkannya dengan cara mencopot tabung supaya lebih bersih.


Kaca Berjamur

Pandangan tak jelas meski kaca sudah disapu wiper, bisa jadi karena kaca depan berjamur. Banyak alternatif yang biasa dilakukan seperti menggosok dengan tembakau yang terlebih dahulu direndam air, atau digosok pakai koran basah. Namun alangkah baiknya dibawa ke salon mobil, karena mereka sudah ahlinya.

Pasalnya, noda bandel ini timbul karena pemakaian produk pembersih kaca yang kandungan asamnya kuat. "Atau air hujan kan kandungan asamnya tinggi, saat dibersihkan kurang sempurna," ujar Tjahja Tandjung, pemiliki gerai Toda di Kelapa Gading, Jakut yang menjual produk perawatan kendaraan.


Defogger

Paling mengesalkan ketika melihat ke belakang melalui kaca spion dalam, pandangan kurang jelas, lantaran gangguan pada perangkat pengusir kabut (defogger) berupa garis-garis yang menempel di kaca belakang.

Garis-garis itu dapat mengeluarkan panas dan mengusir kabut. Elemen tersebut bisa mengalami kerusakan, saat mengganti atau melepas kaca film. Penyebab lain, lupa mematikan sakelar (switch) defogger dan dibiarkan terlalu lama.

Periksa pakai multitester agar dapat dideteksi, apakah jalurnya yang putus atau hanya konektor +/- yang tidak terpasang baik. Bawa ke tukang kaca film untuk melepas pelapis kaca itu dan memperbaiki defogger. Kalau elemen yang rusak banyak, sebaiknya ganti satu set. (mobil.otomotifnet.com)

Mobil Mau Ceper? Jangan Potong Per!

Mereduksi ground clearance alias ketinggian bodi sering dilakukan pelaku modifikasi untuk mendapatkan fitment roda terbaik. Enggak dipungkiri, selama ini banyak yang sering ambil jalan pintas. Ulir per asli bawaan pabrik langsung dipotong demi mendapatkan reduksi ketinggian bodi yang optimal. Biasanya per dipotong dua hingga tiga ulir.

Cara seperti ini tidak dianjurkan oleh para pelaku modifikasi asal Kota Balikpapan, Kaltim yang tergabung dalam komunitas KOG. “Lebih baik per aslinya disimpan,” sahut Mahardika Arrahman selaku juru bicara klub. Pembesut Mitsubishi Lancer Evolution 3 ini menyebut mereduksi ketinggian, akrab disebut ceper masih jadi syarat wajib untuk modifikasi mobil on-road.

Cara yang sering dilakukan adalah memotong per atau mengganti per dan bahkan melepas atau merusak stopper. “Jadi biasanya kami menyimpan per aslinya, lalu cari per pengganti yang lainnya,” lanjut Dika menyebut ragam pilihan produk aftermarket yang sudah punya ukuran tertentu maupun per copotan yang materialnya lebih lembut.

Lebih lanjut, menurut Dika peredam kejut atau sokbreker juga bisa diganti dengan opsi produk aftermarket maupun copotan. Tentunya menyesuaikan bobot modifikasi yang dijalankan. Kemudian peranti yang biasanya kena jamah adalah karet stopper, biasanya panjangnya dipotong atau di-custom sesuai keperluan. Sarannya sama dengan per dan sokbreker. Aslinya disimpan lalu diganti dengan opsi yang sama.

“Stopper bisa juga digantikan bahan karet keras lain, pakai potongan bekas ban truk misalnya, ketebalannya bisa disesuaikan,” tutup Dika. “Jadi kalau mau balik standar, per asli dan stopper asli bisa dipakai lagi,” senyum Yodhan Hendratama, anggota KOG pembesut Mitsubishi Galant VR-4.

Buat penggemar modifikasi di Balikpapan, kalau mau konsultasi lebih lanjut bisa menyambangi mereka tiap hari Minggu sore di area Lapangan Merdeka.

Yuk, dicoba! • Anto


Biasanya karet stopper standar jadi korban teknik potong per, efeknya kinerja sokbreker akan lebih berat meredam bantingan karena jarak mainnya lebih sedikit.

Per limbah atau copotan eks mobil lain juga banyak jadi incaran modifikator, biasanya dipilih yang materialnya lebih keras. Contohnya, sedan sekelas Honda Civic Genio bisa pakai per bawaan Mercy Tiger.


Ragam merek sokbreker yang ada di pasaran bisa jadi alternatif pendukung modifikasi kaki-kaki. Untuk modifikasi penggunaan harian, label Kayaba, Tokico, Eibach, Monroe dan Bilstein masih jadi favorit.

Per aftermarket bisa jadi pilihan, salah satunya per kompetisi bermerek yang sudah ada di pasaran, tersedia untuk Honda Jazz dan Civic, Toyota Yaris, Suzuki Swift dan Mitsubishi Lancer dalam berbagai ukuran dan jumlah ulir. (mobil.otomotifnet.com)