This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 08 November 2015

Kekentalan oli tak sesuai dapat menjadi penyebab turunya kinerja mesin

Hal penting dalam sebuah kendaran yang sangat perlu di perhatiakan adalah oli ibarat manusia oli tak rubah halnya bisa dikatakan sebagai darah di dalam tubuh yang mengaliri hampir seluruh tubuh , sama halnya oli dilalam mesian yang meredam gesekan antara satu dan lainnya
Oli merupakan cairan fluida di dalam mesin yang berfungsi melindungi mesin saat bekerja untuk mendukung performa mesin dan menghindari kerusakan saat mesin dijalankan.
Oli sangat penting dalam performa sebuah kendaraan karena akan menjadi pelumas mesin (lubricating). Oli akan meminimalisir gesekan-gesekan yang terjadi antar logam (komponen mesin), sehingga mesin akan bergerak lebih halus.
Oli juga berfungsi mencegah terjadinya karat (korosi) pada mesin. Hal ini karena oli akan mencegah reaksi oksidasi pada komponen-komponen mesin dan menghilangkan reaksi kimiawi dengan panas saat terjadi proses pembakaran yang biasanya menyebabkan korosi.
Melihat begitu pentingnya fungsi oli bagi mesin seperti yang terpapar di atas, maka menjaga kualitas oli yang digunakan harus dilakukan. Salah satunya, dilihat dari kekentalan oli. Lalu apa efek yang ditimbulkan jika kekentalan oli tak sesuai dengan mesin?
Lubricant Technical Advisor Shell Indonesia, Shofwatuzzaki, mengatakan, kekentalan oli dapat mengganggu performa mesin apabila tidak sesuai dengan yang disarankan.
“Biasanya, satu mobil itu ada angka yang direkomendasikan dan satu angka yang diperbolehkan, misalnya ada yang bilang mobil ini harus memakai oli SAE 10W-30. Namun untuk cuaca di Indonesia yang tempratur udaranya 20 sampai 30 derajat itu masih boleh memakai yang 20W-50. Tidak apa-apa dipakai tapi ada efeknya,” ungkapnya, Kamis 5 November 2015.
Tingkat daya tahan oli terhadap suhu biasanya terlihat dari kemasan yang dinyatakan dengan Society of Automotive Engineers(SAE). Bila pada kemasan tertulis SAE 5W-40, artinya oli akan tetap memiliki kekentalan 5 pada suhu rendah, dan akan tetap pada kekentalan 40 pada suhu tinggi.
“Efek yang ditimbulkan apabila kekentalan yang digunakan bertambah adalah mobil jadi lebih berat, sedangkan oli yang lebih encer jadi lebih ringan. Apabila terlalu encer jelas akan rusak, terlalu kental juga sama, apabila start awal oli tidak dapat naik ke atas akhirnya akan rusak juga,” ujarnya.
Tapi masih menurut Shofwatuzzaki, yang paling terpengaruh itu apabila terlalu encer. Jadi kesimpulannya, Anda harus melihat buku pedoman untuk memastikan kekentalan oli yang dibutuhkan mesin.

Senin, 02 November 2015

Upgrade Peforma New Honda Sonic 150R, Bore-up Stage 1 Jadi 175 cc!


Jakarta - Sebagai salah satu pemilik pertama New Honda Sonic 150R, Senaponda punya rasa penasaran mendalam pada bebek yang pakai suspensi depan panjang layaknya motor sport ini. “Motor ini punya torsi besar tapi konsumsi bensinnya irit. Throttle body-nya juga kecil banget,” buka Sena panggilan akrabnya.

Pria yang doyan ngobrol inipun bongkar mesin, langkah bore up dilakukan, uniknya tetap mempertahankan throttle body dan injector standar pada ubahan stage 1 ini. Kok bisa? Lanjut bacanya yuk di bawah ini! (motor.otomotifnet.com)

Throttle Body Standar

Lalu kenapa throttle body dan injector dibiarkan standar meski sudah bore up? Menurut Sena, karena bore up ini masih stage awal, belum diikuti dengan penggantian noken as dan klep lebar. Sena menjelaskan pakai throttle body dan injector standar, AFR masih terjaga 1:13,8 sampai 1:15.

“Duty cycle injector masih aman di bawah 80%, hanya seting ulang pakai ECU programable saja. Kalau spek lebih tinggi pasti saya pasang throttle body dan injector CBR250R,” beber Sena sambil menjelaskan jika semprotan injector standarnya 155 cc/menit masih mampu melayani kebutuhan mesin.

“Sedang CBR250R sampai 190 cc/menit,” sambungnya. Guna mendapatkan udara segar, filter standar diganti dengan velocity stack yang membuat aliran udara tidak sekedar banyak tapi juga terarah masuk ke ruang bakar.


ECU Juken 2 dan Knalpot Racing Pro Speed

Timing pengapian dan waktu semprot bahan bakar diatur ulang pakai ECU BRT Juken 2. Pada saluran gas buang memakai produk Pro Speed, “Knalpot ini paling cocok dengan karakter New Sonic 150R, power dan torsinya gak ada yang drop,” ucap pria ramah ini.


Head Silinder Porting Polish

Karena baru permulaan, kepala silinder hanya porting & polish. Selanjutnya, mengubah shim klep in dan ex. Jika celah standarnya adalah 0,2 mm untuk in dan 0,25 mm untuk ex, maka sekarang 0,1 mm untuk in dan 0,15 mm pada ex. “Pakai celah klep lebih rapat, otomatis durasi noken as menjadi lebih besar,” sebut Bembenk salah satu mekanik di Sinergi Motor. 


Bore-up 175 cc
Riset New Sonic 150R ini dimulai dengan langkah bore-up, piston 62 mm berlabel Hi Speed yang aslinya untuk Suzuki Smash dipasang menggantikan piston standar yang cuma 57,3 mm. Hasilnya, ruang bakar meningkat jadi 174,4 cc atau di bulatkan menjadi 175 cc.

Bore-up Sonic 150R stage 1 ini maksimal menggunakan piston berdiameter 62 mm, karena jarak antara water jacket dengan piston sudah sangat tipis, tinggal 3 mm. Karena dipakai harian, piston pun dibuat flat agar kompresi tak terlalu tinggi, dipatok 11,5 : 1. “Masih bisa pakai Pertamax nih,” beber Sena yang melakukan pengerjaan motornya ini di bengkel Sinergi Motor, di Jl M Yusuf Raya, Depok, Jabar.


Hasil Dyno Tes

Setelah semua part terpasang, dilakukan dyno di atas dynamometer berlaber Rextor. Didapat power maksimal 23,3 dk @ 10.433 rpm dan torsi maksimal 17,6 Nm @ 7.944rpm. Power naik 9,2 dk dan torsi naik 4,58 Nm dari standarnya.

Namun, Sena sendiri tidak menyarankan bore-up seperti ini dipakai untuk harian dan diajak turing. “Kalau mau bore up untuk harian pakai piston ukuran 58 mm saja, karena New Sonic 150R mempunyai liner yang tipis,” tutup Sena.
Hasil tes                            Standar                      Bore Up 
Power                        14,1 dk @ 8.225 rpm            23,3 dk   @10.433 rpm    
Torsi                             13,02 Nm @ 6.976 rpm      17,60 Nm @ 7.944 rpm 

Sinergi Motor : 0877 83065999

Pilihan Turbo Kit Honda Brio, Kejar Power Lebih Baik

Semakin banyak pemilik Honda Brio baik itu Satya maupun Sport yang senang upgrade mesin. Beberapa hal membuat Brio sangat laris untuk dioprek.

Jakarta - Hal utama tentu harga Brio yang cukup terjangkau. Lalu bobot kendaraan mungil ini di bawah 1 ton, tepatnya 920 kg. Membuat power to weight ratio menjadi lebih baik jika menggunakan mesin bertenaga besar. Salah satu trik yang banyak diaplikasi yaitu mengadopsi turbocharger. 

Dikarenakan memiliki banyak kesamaan dengan sang kakak Jazz GE8, tentu membuatnya makin mudah dioprek. Pilihan turbo jadi beragam, mau pakai kit milik Jazz GE8 juga bisa atau sekalian bermain custom sesuai bujet. Minimal siapkan uang Rp 20 juta tanpa piggyback, agar turbo di Brio terpasang sempurna. •(otomotifnet.com)


ZAGE


Turbo kit buatan Taiwan ini tergolong paling laris di Indonesia. Kit pemasangan lengkap, tinggal melubangi karter oli mesin dan menambah piggyback untuk fine tuning. Tujuan melubangi karter oli tentu untuk jalur oil return dari turbo. Harga yang ditawarkan juga sangat bersahabat, dibanderol Rp 25 juta. 

“Harga ini baru saja naik dikarenakan nilai tukar mata uang Dolar yang cukup tinggi,” terang Weidy Widjaya, pemilik PT Sinar Cahaya Sentosa, importir Zage. Kit ini bisa langsung diaplikasikan pada Brio. Butuh penyesuaian pada bumper depan, khususnya bagian gril bawah dan sisi kiri serta kanan dekat fog lamp. 

“Musti dicoak agar piping intercooler tidak mentok bumper,” jelas pria berkacamata ini. Jika tidak mau merusak bumper standar, tinggal mengubah 2 buah piping intercooler saja. Bisa buat baru dari stainless steel ataupun aluminium.

ZAGE: 021-42885259



KEV Garage


Kevin Jayadi, punggawa Kev Garage menawarkan turbo custom dengan berbagai pilihan budget. “Semua tergantung kebutuhan dan biaya yang ingin dikeluarkan,” ujar pengguna Brio L13 ini. Misalnya customer membutuhkan piping yang ringan, maka perlu menggunakan aluminium. Otomatis harga bisa mencapai 2 kali lipat dibanding stainless steel yang hanya Rp 4 juta.

Soal turbo juga sama ada banyak pilihan. “Kebanyakan saya pakai turbo Mitsubishi TD04 atau merek lain yang seukuran,” terang pria yang membuka bengkel di Taman Aries, Jakbar. Kalau baru bisa mencapai Rp 10 juta, sedangkan second hanya separuhnya atau bahkan bisa sekitar Rp 3 jutaan. Sangat bergantung pada kondisi.

Sisanya sebagai aksesori banyak pilihan harga. Blow off kalau versi original di atas Rp 3 juta. Kalau replika hanya di bawah Rp 1 juta. Intercooler juga variatif, antara Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. 

KEV Garage: 0818-0666 0555 




ADR Motorsport


Bengkel ini tidak menyediakan turbo kit. Turbo kit dan custom masing-masing ada plus minus. “Tapi kebanyakan di sini pasang custom karena bisa lebih murah dibanding turbo kit,” jelas Andre Rusli, punggawa bengkel yang bermarkas di Taman Palem, Jakbar.

Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 20 juta sudah terima beres dan semua barang dijamin baru. “Kalau hanya di bawah 0,4 bar, bisa pakai blow off replika dan intercooler tidak perlu terlalu bermerek, yang penting ukurannya sesuai,” terang pengguna Brio L15A7 turbo bertenaga 350 dk ini.

Sedangkan unit turbonya tentu jangan menggunakan yang abal-abal. Biasa kalau harga paket Rp 20 juta pakai turbo keluaran IHI dan memang sudah disiapkan untuk bermain boost tinggi. Tinggal melakukan beberapa penyesuaian di mesin dan blow off serta aplikasi ekstra injektor nantinya. Jika mau pakai barang-barang bermerek juga tidak masalah, tentu harus mengeluarkan dana lebih dari Rp 20 juta. Estimasi lama pengerjaan kurang lebih 1 hingga 2 minggu. 

ADR Motorsport: 0818-0611 1149


HKS


Nama besar tuner asal Jepang ini sudah mendunia. “Kualitas tentu tidak perlu diragukan lagi. Sayangnya produk ini sudah tidak diproduksi lagi,” ujar Lukas dari PT Sumber Berkat Group, distributor resmi HKS. Mungkin dikarenakan kompetitor di kelas ini banyak yang menjual dengan harga murah. 

Sedangkan HKS saat sebelum discontinue tahun lalu saja sudah menyentuh Rp 35 juta. Bayangkan kalau masih diproduksi dan nilai tukar Rupiah yang melemah. Bukan tidak mungkin harganya mencapai Rp 40 juta atau bahkan Rp 50 juta. Jika minat dengan turbo kit HKS harus rajin dan teliti hunting di bengkel-bengkel atau pedagang online. 

Mungkin masih menyimpan new old stock atau second hand. Hunting barang second tentu butuh ketelitian dan product knowledge yang baik. Periksa dengan teliti parts penting seperti turbo, piping dan intercooler. Turbo kit ini bukan untuk Brio, melainkan Jazz GE8. 

Namun tetap bisa digunakan pada Brio L12 dan L13. Hanya perlu penyesuaian pada bumper depan. Turbonya sendiri sanggup menghasilkan tekanan 1 bar, akan tetapi internal standar Brio hanya sanggup menerima 0,4 bar. Enaknya, durabilitas turbo HKS terkenal sangat baik. Dengan instalasi yang benar, turbo bisa awet hingga tahunan.

HKS: 021-2653 8558

Material Kampas Rem, Asbestos atau Non Asbestos, Mana yang Lebih Baik?



Jakarta
 - Rem jadi salah satu bagian terpenting dari motor, karena fungsinya sebagai pengurang laju. Maka dari itu, kondisinya harus selalu dijaga, termasuk kampasnya, baik itu brake pad di rem cakram maupun brake shoe di rem teromol. 

Saat kampas rem menipis, jika kondisi kantong sedang tebal tentu langsung pilih yang genuine. Tapi saat ingin berhemat seperti kondisi sekarang yang serbamahal, bisa cari versi aftermarket. Namun jangan asal murah, karena ternyata masih banyak yang berbahan asbestos. 

Perlu diketahui asbestos berdampak buruk pada kesehatan, karena bisa memacu kanker dan gangguan pada pernapasan. “Kalau kampas rem Honda, semua sudah non-asbestos sejak Januari 2006,” terang Sriyono, Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM). Menurutnya, ini merupakan wujud komitmen Honda untuk menciptakan produk yang ramah lingkungan. Sesuai aturan pemerintah, semua motor baru sudah harus pakai kampas rem non-asbestos, masalahnya di ranah aftermarket tidak ada aturan ketat dan masih banyak yang menjual material berbahaya ini.

“Yang aftermarket banyak yang masih berbahan asbestos, karena harganya murah,” sebut Joseph Palupi M, Motorcycle Product Manager PT Dirgaputra Ekapratama, produsen kampas rem RCA. Selain membahayakan kesehatan, ternyata kampas berbahan asbestos kendati murah tapi punya banyak kelemahan. Apa saja dan bagaimana cara membedakan keduanya?

Kita bahas dahulu cara membedakan kampas berbahan asbestos dan non-asbestos. “Paling mudah dari warna, asbestos lebih muda dan kalau dipegang kasar. Meski saat ini warna sudah agak sulit dijadikan pembeda karena ada teknologi menambahkan pigmen warna pada kampas rem asbestos,” terang Joseph. “Sedang non-asbestos warna lebih gelap dan agak berpori,” imbuh Sri, sapaan Sriyono. 


Perbedaan tersebut disebabkan bahan yang digunakan. “Untuk yang asbestos, murni dari asbestos yang direkatkan dengan resin. Sementara non-asbestos berbahan steel fiber, selulosa, rock wool, grafit dan kevlar,” papar Joseph.

Setelah tahu secara fisik, bagaimana perbedaan sifat keduanya? Pertama dari daya tahan, lantaran hanya terdiri dari asbestos dan direkatkan dengan resin, tipe asbestos cenderung hanya pakem 1/3 awal pemakaian, “Setelah itu mengeras lantaran resin lebih enggak kuat panas,” lanjut pria yang berkantor di Pulogadung, Jaktim ini. 

“Temperatur pengereman pada produk asbestos hanya mampu bertahan pada temperatur 250o celcius, lebih dari itu maka akan terjadi fading atau gejala dimana friksi akan turun dan menyebabkan rem blong. Dengan non-asbestos koefisien gesek akan stabil dan tahan sampai 400 derajat,” imbuh Sri yang berkantor di Sunter, Jakut. “Salah satunya karena ada material vermi culate yang tampak berkilauan di permukaan kampas rem non-asbestos, fungsinya untuk melepas panas,” imbuh Joseph. 

Efeknya untuk pengeraman di kecepatan tinggi, lebih dari 80 km/jam pemakaian kampas non-asbestos cenderung lebih stabil. Karena suhu yang tercipta lebih tinggi dibanding yang di bawah 80 km/jam. 


Kelebihan lain kampas non-asbestos karena banyaknya pori-pori membuat lebih pakem ketika berkendara di kala hujan. Sementara adanya serat menjadikannya relatif enggak menimbulkan bunyi. Sedang pada kampas rem asbestos, ketika panas atau sudah dipakai lama, resin akan mengeras dan menyebabkan bunyi mengganggu. Sudah berisik, juga tak pakem saat hujan.

“Nah yang bahaya di kampas rem non-asbestor berharga murah, vermi culate ini kerap digantikan logam, sehingga bukannya melepas panas malah mengakibatkan termakannya disc brake atau teromol. Secara kasat mata sulit dibedakan karena vermi culate dan logam sama-sama mengkilap,” beber Joseph.

Kelebihan lain kampas non-asbestos menurut Sri berdasarkan porosity test, uji kepadatan dari lining brake shoe. “Non-asbestos lebih padat (lebih tidak menyerap air), sehingga kemungkinan terjadinya karat pada body shoe yang materialnya dari besi akibat masuknya air menjadi lebih kecil,” terangnya.


PENYIMPANANSaat belanja kampas rem, kita juga harus melihat cara penyimpanan di toko tersebut. Joseph mewanti untuk menghindari yang ditaruh di lantai tanpa alas, karena akan lembab dan menimbulkan jamur. Efeknya kualitas menurun karena jamur bisa mengurangi daya rekat lem, resiko paling fatal kampas bisa terlepas dari dudukannya.