Jumat, 26 Februari 2016

Penyebab Panas Berlebih ( Overheating ) pada mesin

Penyebab Panas Berlebih ( Overheating ) pada mesin 


R12
ADVERTISEMENT
assalaamualaikum
selamat malam bro-sist semuanya..panjenengan sampun ngertos radiator? ( iki takon po ngenyek arek iki, wkwkwk)
ya pasti sudah tau semuanya, maka dari itu ( karena sudah tahu semua) yaa langsung aja yaakkk… :v . membahas tentang penyebab dan pencegahan radiator rusak..
langsung aja..jebreeettttttttttt…
1. Tutup Radiator (Radiator Cap) Rusak
Tutup radiator merupakan bagian penting dari sistem pendinginan pada mesin. Radiator Cap berada pada bagian atas radiator yang berfungsi untuk memelihara tekanan didalam radiator agar tidak sampai mendidih dan menguap. Pada tutup radiator terdapat 2 buah katup yang berfungsi untuk memelihara volume air pendingin dan tekanan didalam radiator. Untuk itu periksalah secara berkala tutup radiator dari kemungkinan kerusakan pada bagian-bagian tutup radiator.
R1
Pencegahan : Periksalah tutup radiator ini secara berkala agar dapat terdeteksi kerusakan pada bagian-bagian tutup radiator.

2. Sensor Temperatur Rusak
Pada mesin modern yang sudah melibatkan  ECU, sensor temperatur dipasang di beberapa tempat. Sensor ini berfungsi untuk mengirimkan sinyal suhu pada  ECU. Jika sensor ini mengalami kerusakan maka sinyal tidak dapat dikirim dengan tepat ke ECU untuk menyesuaikan proses yang terjadi pada mesin sehingga mampu mencegah terjadinya overheating.
R2
3. Sirip Radiator Tersumbat
Semakin lebar sirip-sirip radiator maka semakin mudah pelepasan panas dari radiator ke udara yang mengalir diantara tabung-tabung radiator. Jika pelepasan panas berjalan lancar, temperatur mesin dapat diperlihara dalam batasan suhu yang stabil. Dapat dibayang seandainya sirip-sirip pendingin radiator tersumbat karena benda kecil semacam serangga, kerikil dan lain sebagainya dan atau sirip pendingin penyok sehingga meningkatkan terjadinya overheating.
r3

Pencegahan : Lakukan pembersihan dengan cara menyemprotkan air bertekanan sedang pada sirip-sirip radiator ini secara berkala agar kebersihan tetap terjaga dan sistem pendingin pun berjalan normal.
4. Campuran Air Pendingin Salah
Seandainya semua sistem pendinginan bekerja dengan baik sekalipun, tetap saja sistem pendinginan tidak akan bekerja efektif dan maksimal jika cairan pendingin yang bersirkulasi tidak dalam campuran yang ideal. Cairan pendingin adalah campuran air dengan anti beku (anti-freeze) atau ethylene glycol. Bahan tambah (additive) anti-freeze berfungsi untuk mencegah air pendingin membeku pada saat suhu mencapai 0oC dan mencegah air mendidih pada suhu mencapai 100oC. Selain itu anti-freeze juga membantu mendinginkan air saat mencapai titik didihnya yaitu 100oC dan membantu air pendingin saat suhu belum mencapai temperatur normal. Kombinasi campuran air pendingin yang ideal adalah 50% anti-beku dan 50% air. Pada beberapa kasus terutama pada saat musim dingin jumlah anti-freeze bisa ditingkatkan hingga 70%.
R4
5. Kipas Radiator tidak Berfungsi
Kipas radiator terletak dibelakang radiator yang berfungsi untuk membantu aliran udara dari depan radiator melintasi sirip-sirip radiator sehingga proses pelepasan panas dari radiator keudara luar dapat berjalan lancar dan maksimal. Walaupun saat kendaraan berjalan cepat kipas radiator tidaklah terlalu dibutuhkan, makanya pada beberapa mesin mobil modern kipas radiator secara otomatis tidak berputar (mati). Kipas radiator sangat dibutuhkan terutama saat putaran idle dan putaran lambat ketika itu udara dingin tidak begitu baik mengalir melewati gril dan radiator.
Periksalah bilah-bilah kipas radiator dan motor (pada mesin tertentu) untuk memastikan bahwa udara mengalir melewati radiator dengan baik. kipas radiator berada pada beberapa mesin jenis tertentu
  Di dalam  ini terdapat cairan yang  memiliki batas umur pakai, bila sudah tidak bekerja maksimal akan menyebabkan overheating pada saat mobil terjebak kemacetan.
Pencegahan : Selalu periksa  fan beserta sirip kipas saat Anda melakukan servis berkala.
R5

6. Pompa Air Macet
Pompa air terletak dibelakang kipas radiator. Pompa radiator berfungsi untuk men-sirkulasikan air pendingin melewati matel air (water-jacket), menyerap panas dari hasil pembakaran yang kemudian dialirkan menuju radiator untuk proses pelepasan panas. Periksalah pompa radiator dari kemungkinan terjadi kerusakan pada gasket dan atau korosi.
Pencegahan : Periksa di bengkel rekanan Anda untuk mencegah kerusakan yang terjadi (karatan/korosi)
R6
7. Thermostat Macet
Thermostat berada pada sekitar aliran air pendingin, ada yang terdapat pada bagian atas mesin atau dibawah pompa air. Untuk Indonesia thermostat sudah jarang disertakan pada mesin oleh para perusahaan mobil Indonesia. Thermostat berfungsi sebagai stopper atau pintu yang mengatur sirkulasi air pendingin, pada saat mesin belum mencapai temperatur ideal maka thermostat akan menutup aliran air dari mantel air (water-jacket) ke radiator sehingga air pendingin hanya akan ber-sirkulasi di sekitar rongga-rongga mesin. Selanjutnya jika temperatur mesin mencapai suhu ideal maka thermostat akan membuka dan mengalirkan air pendingin menuju radiator.
Pencegahan : Lakukan pengecekan dan penggantian sesuai anjuran bengkel langganan Anda.
R7

8. Radiator Hose Tersumbat
Pada umumnya sistem pendinginan hanya memiliki dua buah saluran (hose) yaitu upper hose (saluran atas) dan lower hose (saluran bawah). Upper hose mengalirkan air panas dari mesin menuju ke radiator sedangkan lower hose mengalirkan air dingin dari radiator menuju ke mesin. Periksalah saluran-saluran ini dari kemungkinan cacat, bocor, dan menyusut. Pada kasus tertentu terjadi penyusutan saluran radiator, hal tersebut karena kerusakan pada tutup radiator, tutup radiator yang rusak menciptakan kevakuman didalam radiator sehingga saluran radiator yang terbuat dari bahan lentur (karet) akan terhisap dan menyusut.
Pencegahan : Periksa selang radiator secara berkala dan cermat dari adanya kebocoran saluran
R8
9. Kekurangan Cairan Pendingin
Cairan pendingin adalah darah dari sistem pendinginan, untuk itu keberadaannya merupakan hal mutlak yang tidak bisa di tawar. Jangan berharap mesin dapat berjalan jauh jika sistem pendinginan kekurangan cairan. Untuk itu pastikan volume cairan pendingin dalam jumlah cukup, kita dapat memeriksanya melalui radiator atau melalui tangki cadangan (reservoir tank). Akan lebih baik kita memeriksa jumlah cairan pendingin secara berkala setiap hari atau setiap akan menggunakan kendaaraan melalui reservoir tank
Pencegahan : Selalu periksalah volume air radiator secara berkala agar tetap terjaga volumenya, hal ini dapat dilakukan dengan melihat volume air dari tangki air cadangan. Bila air kurang, tambahkan di dalam tabung cadangan air radiator.
R9
10. Sabuk Penggerak (Driving Belt) Kendur
Sabuk penggerak atau sering disebut driving belt atau fan belt digunakan untuk meneruskan putaran dari poros engkol (crankshaft) ke pompa air (water pump). Jika driving belt kendur maka putaran dari pulley poros engkol tidak akan diteruskan dengan baik ke pompa air (water pump) sehingga putaran pompa air tidak akan maksimal, akibatnya sirkulasi cairan pendingin tidak berjalan lancar dan terjadilah overheating.
 R10
11. Kebocoran Saluran Pendinginan
Radiator dan water jacket dihubungkan dengan upper hose dan lower hose yang terbuat dari bahan karet. Saluran ini sangat rawan mengalami kebocoran terutama pada sambungannya yang hanya diikat menggunakan klem. Pada saat cairan pendingin panas maka volume air bertambah dan terjadilah kompresi (tekanan naik) dan kemudian menyusut (vakum) lagi saat mesin berhenti bekerja. Perubahan inilah yang membuat saluran pendinginan kembang kempis, mengembang saat panas dan menyusut saat dingin. Hal ini membuat sambungan-sambungan saluran pendinginan yang terbuat dari bahan karet mengalami pergeseran dan bahkan klem-an yang mengikat saluran menjadi kendur. Periksalah secara berkala ikatan klem antara saluran pendingin dengan blok mesin dan radiator.
R11

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda dalam memajukan blog ini.