This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 29 September 2015

Ngirit Bahan Bakar Modal 2.000 ?

Bahan bakar minyak (BBM) di harga ke ekonomiannya ya tanpa subsidi . Subsidi mungkin tak membuat negara ini sehat, katanya begitu. Tapi tenang, Biker ojo cengeng, kebijakan sudah diterapkan, biar Indonesia maju. Dan, biker kudu bangga pakai bensin non-subsidi, lebih bersih di combustion chamber dan pembakaran lebih sip , haha
Ayo, wajib panjang akal untuk membuat kuda besi jadi lebih irit menenggak BBM. Salah satu caranya adalah dengan memperhatikan ukuran tekanan angin di ban. Yoi, Brad! Bermodal seribu rupiah atau sampai Rp 2000 untuk mengecek tekanan angin pada yang jual angin di pinggir jalan, agar pas anjuran pabrikan ban.

Menurut Dwi Jono alias DJ, dari divisi pengembangan ban FDR, ukuran tekanan angin yang pas, mempengaruhi konsumsi bahan bakar. “Memang sulit mengukur persis persentase pengiritannya. Tapi, idealnya, tekanan ban yang pas, membuat ban lebih mulus menggelinding,” tegas DJ. Itu nama singkatan ya.
Tekanan angin yang tepat membuat daya cengkram ban ke aspal makin baik. Nah, daya cengkram ban yang bagus ini membuat tenaga dari mesin bisa disalurkan sepenuhnya ke putaran roda.
Ban kurang tekanan angin bikin tarikan motor berat. Ban kempis pun memperpendek usia ban. Belum lagi, resiko ban jadi cepat panas, sehingga daya cengkram ban  berkurang. Sebaliknya, “Tekanan udara ban yang pas, mengoptimalkan kenyamanan dan memperpanjang masa pakai ban,” tutup DJ.
Soal ukuran tekanan angin yang pas, tiap pabrikan mencantumkan anjurannya di produk mereka. Tinggal intip, lalu tunjukin tukang tambal ban untuk memompa angin sesuai anjuran itu. Kalau nggak ada patokannya depan antara 28 psi sampai 30 psi dan belakang dari 30 – 33 psi.
Wah bagus juga nih modal 2 ribu bisa bikin ban awet bahan bakar irit . haha 

Substitusi Kampas Kopling Motor Trail , bisa !




Beradventure ria pastinya sering melibas jalur menanjak, yang terkadang harus melakukan setengah kopling, agar putaran mesin bisa ditahan pada kondisi torsi mencukupi untuk melibasnya. Sedang di turunan, sering pula harus engine brake, agar laju terkendali. 

Tak heran jika lama-kelamaan kampas kopling pun jadi aus. Cirinya bagaimana? Paling mudah ketika gas dibuka, suara mesin teriak namun laju motor terasa lemas, padahal kopling dilepas maksimal. Kalau keausan sudah parah, pasti tak mampu melibas tanjakan. 

Makanya sebelum tunggangan dibawa masuk ke trek, ada baiknya kondisi kopling diperiksa terlebih dahulu. “Selain disetel, juga dites jalan. Pastikan masih layak pakai. Jika sudah ada tanda-tanda slip, lebih baik diganti terlebih dahulu,” saran Agustinus Purwanto, mekanik Nero Speed.


Walaupun saling tukar, pemasangan plug and play

Saling Tukar 

Saat akselerasi terasa slip, agar kembali galak kampas kopling tentunya harus diganti. Bagaimana jika stok sedang kosong? Tenang banyak yang bisa saling tukar. Misal Kawasaki KLX 150, motor ini banyak dipakai oleh penggemar adventure, namun sayang populasi bengkel resmi tak terlalu banyak. 

Tak heran sebaran spare part orisinalnya juga mengalami hal sama, cukup susah dicari di pelosok. “Tenang KLX bisa pakai punya Honda GL series, Mega Pro atau Tiger, sama saja tuh,” terang Mansuri, pemilik bengkel Em-Push di Meruya Ilir, Jakbar.

Jadi misal pemilik KLX butuh kampas kopling, selain cari orisinalnya ke bengkel resmi Kawasaki, bisa pula sambangi dealer Honda atau bengkel umum yang sedia kampas kopling milik Honda GL atau Tiger. Menariknya, kampas kopling GL series atau Tiger ini juga banyak pilihan, dari orisinalnya hingga aftermarket. 

“Kalau asli Honda satu set sekitar Rp 105 ribu, aftermarket seperti Aspira tentu di bawahnya,” imbuh Agus, panggilan Agustinus. Sedang versi racing seperti keluaran CLD yang tipe kevlar mencapai Rp 210 ribu. Tak hanya KLX 150 yang bisa pakai milik GL series atau Tiger, ternyata trail merek lokal seperti keluaran Diablo dan Viar juga bisa pakai. 


Milik GL atau Tiger bisa dipakai di banyak merek

“Basik mesin mirip GL, kampas koplingnya juga sama tuh,” lanjut Agus. Wah bisa dipakai ramai-ramai ya! Bagaimana dengan Suzuki TS125? Trail 125 cc 2-tak yang sudah tergolong uzur ini masih jadi favorit di arena adventure. Jika kampas koplingnya aus, ternyata bisa pakai milik saudara kandungnya. 

“TS bisa pakai punya Satria, baik yang F150 atau yang 2-tak,” terang Adie Mukti, pemilik bengkel ABBYS di Bandung. “Bisa juga pakai punya Thunder 125,” imbuh Agus. Keuntungan pakai kampas kopling Satria atau Thunder adalah harga yang lebih terjangkau. 

 

Satu set hanya berkisar Rp 150 ribu, sedang orisinalnya TS125 sekitar Rp 65 ribu/lembar, kalau 5 berarti Rp 325 ribu. “Hanya saja kekuatannya memang beda, pakai aslinya TS awet banget, perbandingan pemakaiannya 1:3 jika dibanding pakai milik Satria,” lanjut pebengkel di Purwokerto ini.



Ada versi aftermarket untuk KTM, harga juga lebih terjangkau

KTM

Bagaimana dengan trail import seperti produk KTM, yang juga banyak dipakai adventure? “Kebanyakan sih mereka memilih aslinya KTM,” terang Ricky Hermansyah, kepala toko FHIGZ di Thole Iskandar, Depok.

“Namun jika orisinalnya KTM sedang kosong, kadang juga mau pakai produk aftermarket, seperti merek Wiseco atau ProX,” lanjut Ricky, sapaannya. Ternyata harganya juga jauh berbeda, misal orisinal KTM SX-F 250 mencapai Rp 4,8 juta, sedang Wiseco hanya Rp 1,75 juta dan ProX Rp 1,995 juta. “Bedanya kalau orisinal KTM lengkap dengan per dan plat kopling, sedang yang aftermarket kampas saja,” lanjut Ricky. • 


Judder Spring dan Ganjal Per

Pada rangkaian kopling seperti di KLX 150, ada kampas yang lebih kecil yang posisinya paling luar dan 2 plat, atau judder spring. Tugasnya meredam entakan ketika kopling dilepas. Makanya untuk yang ingin tarikan lebih spontan judder spring dilepas dan pakai 5 buah kampas yang sama ukurannya. 

“Tapi saat bukaan pertama respon dari roda belakang jadi enggak sehalus standarnya, jadi silakan pilih mau lebih spontan atau nyaman,” terang Agus.  Selain lepas judder spring, ada trik lain agar tarikan jadi lebih spontan namun dengan modal murah. 

“Pasang saja ring dengan tebal 2-3 mm di pernya, sehingga dorongan kampas lebih kuat. Lebih mudah dan murah dibanding beli per kopling aftermarket. Namun dijamin entakan tak kalah responsif. Namun risikonya handel jadi sedikit lebih berat ya,” wanti mekanik 35 tahun ini. • 
(otomotifnet.com)