This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 04 Desember 2015

Perlukah BBM Diesel Diberi Suplemen ?

Foto: Billy
Hanya untuk BBM diesel biasa
Mesin diesel modern sudah jadi keseharian pecinta otomotif. Teknologi commonrail dan aplikasi piggyback mampu upgrade tenaga berlipat. Seperti yang banyak diterapkan pemilik Toyota Kijang Innova, Mitsubishi Pajero Sport hingga Toyota Fortuner. Asyiknya, dalam lima tahun belakangan bahan bakar diesel sudah mumpuni, sehingga sesuai tuntutan diesel modern. Namun di pasaran cukup banyak chemical yang ditawarkan sebagai ‘suplemen’ untuk meningkatkan kualitas BBM diesel. Perlukah?
Menurut Almus Hidayat, Sales Manager PT Wealthy Sejahtera, jika mengadopsi  BBM diesel dengan spesifikasi tinggi, seperti sudah standar EURO 3 ke atas, maka belum terlalu perlu chemical suplemen BBM diesel. Misalnya dengan angka cetane 50 ke atas atau yang punya kadar sulfur rendah dengan angka 300-an ppm.  Harganya yang sekitar Rp 10 ribuan/liter cukup setara dengan kandungan aditif semacam antikarat, pembersih injektor hingga pelumasan nosel.

Suplemen Diesel
Mencegah asap hitam berlebih

“Namun jika terpaksa konsumsi BBM diesel biasa, sebaiknya boleh diselingi pemberian chemical suplemen setiap 5.000 km,” tambah Almus yang  baru merilis  Wealthy Cetane Number & Fuel Improver ini. Khasiat yang coba ditawarkan seperti menyerap kandungan air pada BBM Diesel. Endapan air dan partikel lain dapat memicu  asam yang korosi. Akan berakhir pada penyumbatan saluran bahan bakar. Angka Cetane pada BBM diesel biasa yang berkisar di angka 48 juga bisa diimprove. Sementara jelaga akibat sulfur yang 500 ppm-an ditekan, sehingga gas buang tidak hitam berlebih.
Sayang, harga perbotolnya cukup mahal yakni sekitar Rp 180 - 200 ribu tergantung lokasi Anda di seluruh Indonesia. Ada sedikit rasa tarikan enteng saat OTOMOTIFNET mencoba di  Toyota Innova diesel G M/T 2012 dan Toyota Fortuner G 2013. Kalau ketagihan jatuhnya boros harus beli suplemen ini dong? Menurut Almus bisa dikalkulasi dengan konsumsi BBM yang lebih irit, filter BBM yang lebih awet hingga performa yang lebih baik.

Tes Active Stabilizer, Berhenti Lebih Cepat


Active Stabilizer,

Beberapa toko di kawasan Pasar Mobil Kemayoran, Jakpus menawarkan active stabilizer. Bahan tersebut dari karet, dengan fungsi bikin lebih nyaman saat berkendara di jalan bergelombang, tapi tetap stabil saat menikung.

Sebenarnya sudah ada beberapa merek yang lebih dulu beredar, seperti Hurricane, Valen, Prime dan lainnya. Penasaran dengan performa produk tersebut, OTOMOTIF tentu harus jajal langsung dong.

Apalagi Ronald Lin, pemegang merek Prime mengklaim juga bisa memperpendek jarak pengereman. “Dengan memasang active stabilizer, maka jarak main per lebih pendek. Bisa mengurangi gejala hidung menukik saat melakukan pengereman dan imbasnya jarak pengereman jadi lebih pendek,” ungkapnya.

Dengan alat Racelogic, bisa dilihat jarak dan waktu saat melakukan pengereman. Metode pengetesannya hard braking setelah lebih dari 100 kpj. Toyota Avanza tipe S A/T yang merupakan kendaraan operasional OTOMOTIF jadi alat peraga. • (otomotifnet.com)

Data Tes Pengereman
Sebelum Pasang 
60-0  kpj  10,5 detik  32, 2 m
100-0 kpj  12,7 detik  78,3 m

Sesudah Pasang
60-0 kpj  5,8 detik    28,3 m
100-0 kpj 75,7 detik 70,7 m 




01. Kaya gini tampang Prime active stabilizer yang tersedia untuk kendaraan Eropa maupun Jepang. Kisaran harganya Rp 550-580 ribu sudah plus pasang



02. Cara pasangnya tinggal selipkan di antara per belakang dan juga bagian depan. Agar yakin enggak terlepas, diikat dengan cable ties



03. Selain produk Prime, juga ada merek lain seperti Hurricane yang lebarnya lebih kecil. Si karet merah Valen, juga masih bisa dicari pada beberapa toko di Pasar Mobil Kemayoran.



04. Dipakai berakselerasi di trek lurus memang terasa lebih stabil setelah pakai active stabilizer. Diajak menikung 60-80 kpj masih ada gejala body roll di bagian depan, bisa jadi karena performa dari suspensi depan yang menurun. Bagian belakang rasanya lebih stabil.

Tiga Cara Injektor Cleaning, Jangan Tunggu Mesin Lemot




Ketika kotor maka jumlah semprotannya akan terganggu yang efeknya bikin tarikan tersendat
 Injektor jadi komponen vital dalam sistem injeksi, fungsinya menyemprotkan sekaligus mengubah bahan bakar jadi kabut yang siap diledakkan oleh busi. Ketika kotor maka jumlah semprotannya akan terganggu yang efeknya bikin tarikan tersendat, seperti ada delay. Berikut adalah tiga cara membersihkan injektor yang ditawarkan bengkel resmi. • (otomotifnet.com)

CAMPUR KE BENSIN

Cara pertama paling mudah dan dipopulerkan Yamaha lewat Yamalube Carbon Cleaner. Caranya, cairan kimia ini langsung dicampurkan ke tangki bensin. “Isinya 75 ml bisa untuk dicampurkan dalam 3,5-5 liter bensin,” ucap Pieter Adi Nugraha kepala mekanik Yamaha Flag Ship Shop Jakarta. “Baiknya dilakukan tiap 3.000 km,” tambahnya.

Cairan ini diklaim dapat mengurangi endapan karbon bukan hanya di injektor tapi juga di intake dan ruang bakar. “Efeknya pembakaran lebih sempurna dan mesin lebih bertenaga,” beber Robby Sidharta, Assistant Manager Spare Parts Division Yamaha Indonesia. Harganya cuma Rp 27 ribu tersedia di semua bengkel resmi Yamaha.


PAKAI MODEL INFUS

Mulai banyak bengkel resmi dan bengkel umum yang menawarkan jasa ini. Prosesnya, cairan carbon cleaner digunakan sebagai pengganti bensin dan di-inject langsung menggunakan perangkat seperti infus.

Slang bahan bakar dilepas, ganti dengan infus yang terhubung dengan tabung khusus berisi carbon cleaner, setelah itu tabung akan ditekan dengan angin dari kompresor agar masuk ke ruang bakar.

“Tekanan angin yang dibutuhkan 39-42 psi, kurang dari itu mesin akan brebet. Mesin dibiarkan menyala sambil digas. Metode ini kurang lebih memakan waktu 5 menit sampai cairan pembersih injektor habis dan motor mati,” tutur Cahyo Waskito kepala mekanik AHASS Lancar Motor.

“Sebaiknya dilakukan tiap 10.000 km, biayanya hanya 28 ribu untuk semua jenis motor,” lanjut pria yang bengkelnya ada di Jl. Let Jend Suprapto, Johar Baru, Jakpus ini.


INJECTOR CLEANER & TESTER

Cara ini tidak bisa membersihkan ruang bakar, tapi bisa digunakan untuk mengukur debit injektor. Injektor dilepas lalu disimulasikan melakukan semprotan dengan tekanan sesuai standar motor, bila debit berkurang artinya injektor kotor dan terdapat penyumbatan pada hole.

“Maka dilanjutkan dengan ultrasonic cleaning, injektor akan di rendam dengan cairan khusus dan kemudian akan ada getaran ultrasonic yang dapat menghasilkan panas untuk merontokan kotoran yang menyumbat,” jelas Indrawan Subekti kepala mekanik Suzuki Sejahtera Motor Gemilang Sunter.

Jika sudah dibersihkan debitnya masih kurang artinya harus ganti injektor. “Disarankan dilakukan setiap setelah 3x servis berkala, biaya hanya Rp 20 ribu untuk bebek dan skutik. Sedang untuk moge Rp 50 ribu untuk 1 injektornya sambungnya.

Lewat Alatini kondisi injektor bisa dibaca, jika debit semprotan kurang harus dibersihkan

Minggu, 08 November 2015

Kekentalan oli tak sesuai dapat menjadi penyebab turunya kinerja mesin

Hal penting dalam sebuah kendaran yang sangat perlu di perhatiakan adalah oli ibarat manusia oli tak rubah halnya bisa dikatakan sebagai darah di dalam tubuh yang mengaliri hampir seluruh tubuh , sama halnya oli dilalam mesian yang meredam gesekan antara satu dan lainnya
Oli merupakan cairan fluida di dalam mesin yang berfungsi melindungi mesin saat bekerja untuk mendukung performa mesin dan menghindari kerusakan saat mesin dijalankan.
Oli sangat penting dalam performa sebuah kendaraan karena akan menjadi pelumas mesin (lubricating). Oli akan meminimalisir gesekan-gesekan yang terjadi antar logam (komponen mesin), sehingga mesin akan bergerak lebih halus.
Oli juga berfungsi mencegah terjadinya karat (korosi) pada mesin. Hal ini karena oli akan mencegah reaksi oksidasi pada komponen-komponen mesin dan menghilangkan reaksi kimiawi dengan panas saat terjadi proses pembakaran yang biasanya menyebabkan korosi.
Melihat begitu pentingnya fungsi oli bagi mesin seperti yang terpapar di atas, maka menjaga kualitas oli yang digunakan harus dilakukan. Salah satunya, dilihat dari kekentalan oli. Lalu apa efek yang ditimbulkan jika kekentalan oli tak sesuai dengan mesin?
Lubricant Technical Advisor Shell Indonesia, Shofwatuzzaki, mengatakan, kekentalan oli dapat mengganggu performa mesin apabila tidak sesuai dengan yang disarankan.
“Biasanya, satu mobil itu ada angka yang direkomendasikan dan satu angka yang diperbolehkan, misalnya ada yang bilang mobil ini harus memakai oli SAE 10W-30. Namun untuk cuaca di Indonesia yang tempratur udaranya 20 sampai 30 derajat itu masih boleh memakai yang 20W-50. Tidak apa-apa dipakai tapi ada efeknya,” ungkapnya, Kamis 5 November 2015.
Tingkat daya tahan oli terhadap suhu biasanya terlihat dari kemasan yang dinyatakan dengan Society of Automotive Engineers(SAE). Bila pada kemasan tertulis SAE 5W-40, artinya oli akan tetap memiliki kekentalan 5 pada suhu rendah, dan akan tetap pada kekentalan 40 pada suhu tinggi.
“Efek yang ditimbulkan apabila kekentalan yang digunakan bertambah adalah mobil jadi lebih berat, sedangkan oli yang lebih encer jadi lebih ringan. Apabila terlalu encer jelas akan rusak, terlalu kental juga sama, apabila start awal oli tidak dapat naik ke atas akhirnya akan rusak juga,” ujarnya.
Tapi masih menurut Shofwatuzzaki, yang paling terpengaruh itu apabila terlalu encer. Jadi kesimpulannya, Anda harus melihat buku pedoman untuk memastikan kekentalan oli yang dibutuhkan mesin.

Senin, 02 November 2015

Upgrade Peforma New Honda Sonic 150R, Bore-up Stage 1 Jadi 175 cc!


Jakarta - Sebagai salah satu pemilik pertama New Honda Sonic 150R, Senaponda punya rasa penasaran mendalam pada bebek yang pakai suspensi depan panjang layaknya motor sport ini. “Motor ini punya torsi besar tapi konsumsi bensinnya irit. Throttle body-nya juga kecil banget,” buka Sena panggilan akrabnya.

Pria yang doyan ngobrol inipun bongkar mesin, langkah bore up dilakukan, uniknya tetap mempertahankan throttle body dan injector standar pada ubahan stage 1 ini. Kok bisa? Lanjut bacanya yuk di bawah ini! (motor.otomotifnet.com)

Throttle Body Standar

Lalu kenapa throttle body dan injector dibiarkan standar meski sudah bore up? Menurut Sena, karena bore up ini masih stage awal, belum diikuti dengan penggantian noken as dan klep lebar. Sena menjelaskan pakai throttle body dan injector standar, AFR masih terjaga 1:13,8 sampai 1:15.

“Duty cycle injector masih aman di bawah 80%, hanya seting ulang pakai ECU programable saja. Kalau spek lebih tinggi pasti saya pasang throttle body dan injector CBR250R,” beber Sena sambil menjelaskan jika semprotan injector standarnya 155 cc/menit masih mampu melayani kebutuhan mesin.

“Sedang CBR250R sampai 190 cc/menit,” sambungnya. Guna mendapatkan udara segar, filter standar diganti dengan velocity stack yang membuat aliran udara tidak sekedar banyak tapi juga terarah masuk ke ruang bakar.


ECU Juken 2 dan Knalpot Racing Pro Speed

Timing pengapian dan waktu semprot bahan bakar diatur ulang pakai ECU BRT Juken 2. Pada saluran gas buang memakai produk Pro Speed, “Knalpot ini paling cocok dengan karakter New Sonic 150R, power dan torsinya gak ada yang drop,” ucap pria ramah ini.


Head Silinder Porting Polish

Karena baru permulaan, kepala silinder hanya porting & polish. Selanjutnya, mengubah shim klep in dan ex. Jika celah standarnya adalah 0,2 mm untuk in dan 0,25 mm untuk ex, maka sekarang 0,1 mm untuk in dan 0,15 mm pada ex. “Pakai celah klep lebih rapat, otomatis durasi noken as menjadi lebih besar,” sebut Bembenk salah satu mekanik di Sinergi Motor. 


Bore-up 175 cc
Riset New Sonic 150R ini dimulai dengan langkah bore-up, piston 62 mm berlabel Hi Speed yang aslinya untuk Suzuki Smash dipasang menggantikan piston standar yang cuma 57,3 mm. Hasilnya, ruang bakar meningkat jadi 174,4 cc atau di bulatkan menjadi 175 cc.

Bore-up Sonic 150R stage 1 ini maksimal menggunakan piston berdiameter 62 mm, karena jarak antara water jacket dengan piston sudah sangat tipis, tinggal 3 mm. Karena dipakai harian, piston pun dibuat flat agar kompresi tak terlalu tinggi, dipatok 11,5 : 1. “Masih bisa pakai Pertamax nih,” beber Sena yang melakukan pengerjaan motornya ini di bengkel Sinergi Motor, di Jl M Yusuf Raya, Depok, Jabar.


Hasil Dyno Tes

Setelah semua part terpasang, dilakukan dyno di atas dynamometer berlaber Rextor. Didapat power maksimal 23,3 dk @ 10.433 rpm dan torsi maksimal 17,6 Nm @ 7.944rpm. Power naik 9,2 dk dan torsi naik 4,58 Nm dari standarnya.

Namun, Sena sendiri tidak menyarankan bore-up seperti ini dipakai untuk harian dan diajak turing. “Kalau mau bore up untuk harian pakai piston ukuran 58 mm saja, karena New Sonic 150R mempunyai liner yang tipis,” tutup Sena.
Hasil tes                            Standar                      Bore Up 
Power                        14,1 dk @ 8.225 rpm            23,3 dk   @10.433 rpm    
Torsi                             13,02 Nm @ 6.976 rpm      17,60 Nm @ 7.944 rpm 

Sinergi Motor : 0877 83065999

Pilihan Turbo Kit Honda Brio, Kejar Power Lebih Baik

Semakin banyak pemilik Honda Brio baik itu Satya maupun Sport yang senang upgrade mesin. Beberapa hal membuat Brio sangat laris untuk dioprek.

Jakarta - Hal utama tentu harga Brio yang cukup terjangkau. Lalu bobot kendaraan mungil ini di bawah 1 ton, tepatnya 920 kg. Membuat power to weight ratio menjadi lebih baik jika menggunakan mesin bertenaga besar. Salah satu trik yang banyak diaplikasi yaitu mengadopsi turbocharger. 

Dikarenakan memiliki banyak kesamaan dengan sang kakak Jazz GE8, tentu membuatnya makin mudah dioprek. Pilihan turbo jadi beragam, mau pakai kit milik Jazz GE8 juga bisa atau sekalian bermain custom sesuai bujet. Minimal siapkan uang Rp 20 juta tanpa piggyback, agar turbo di Brio terpasang sempurna. •(otomotifnet.com)


ZAGE


Turbo kit buatan Taiwan ini tergolong paling laris di Indonesia. Kit pemasangan lengkap, tinggal melubangi karter oli mesin dan menambah piggyback untuk fine tuning. Tujuan melubangi karter oli tentu untuk jalur oil return dari turbo. Harga yang ditawarkan juga sangat bersahabat, dibanderol Rp 25 juta. 

“Harga ini baru saja naik dikarenakan nilai tukar mata uang Dolar yang cukup tinggi,” terang Weidy Widjaya, pemilik PT Sinar Cahaya Sentosa, importir Zage. Kit ini bisa langsung diaplikasikan pada Brio. Butuh penyesuaian pada bumper depan, khususnya bagian gril bawah dan sisi kiri serta kanan dekat fog lamp. 

“Musti dicoak agar piping intercooler tidak mentok bumper,” jelas pria berkacamata ini. Jika tidak mau merusak bumper standar, tinggal mengubah 2 buah piping intercooler saja. Bisa buat baru dari stainless steel ataupun aluminium.

ZAGE: 021-42885259



KEV Garage


Kevin Jayadi, punggawa Kev Garage menawarkan turbo custom dengan berbagai pilihan budget. “Semua tergantung kebutuhan dan biaya yang ingin dikeluarkan,” ujar pengguna Brio L13 ini. Misalnya customer membutuhkan piping yang ringan, maka perlu menggunakan aluminium. Otomatis harga bisa mencapai 2 kali lipat dibanding stainless steel yang hanya Rp 4 juta.

Soal turbo juga sama ada banyak pilihan. “Kebanyakan saya pakai turbo Mitsubishi TD04 atau merek lain yang seukuran,” terang pria yang membuka bengkel di Taman Aries, Jakbar. Kalau baru bisa mencapai Rp 10 juta, sedangkan second hanya separuhnya atau bahkan bisa sekitar Rp 3 jutaan. Sangat bergantung pada kondisi.

Sisanya sebagai aksesori banyak pilihan harga. Blow off kalau versi original di atas Rp 3 juta. Kalau replika hanya di bawah Rp 1 juta. Intercooler juga variatif, antara Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. 

KEV Garage: 0818-0666 0555 




ADR Motorsport


Bengkel ini tidak menyediakan turbo kit. Turbo kit dan custom masing-masing ada plus minus. “Tapi kebanyakan di sini pasang custom karena bisa lebih murah dibanding turbo kit,” jelas Andre Rusli, punggawa bengkel yang bermarkas di Taman Palem, Jakbar.

Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 20 juta sudah terima beres dan semua barang dijamin baru. “Kalau hanya di bawah 0,4 bar, bisa pakai blow off replika dan intercooler tidak perlu terlalu bermerek, yang penting ukurannya sesuai,” terang pengguna Brio L15A7 turbo bertenaga 350 dk ini.

Sedangkan unit turbonya tentu jangan menggunakan yang abal-abal. Biasa kalau harga paket Rp 20 juta pakai turbo keluaran IHI dan memang sudah disiapkan untuk bermain boost tinggi. Tinggal melakukan beberapa penyesuaian di mesin dan blow off serta aplikasi ekstra injektor nantinya. Jika mau pakai barang-barang bermerek juga tidak masalah, tentu harus mengeluarkan dana lebih dari Rp 20 juta. Estimasi lama pengerjaan kurang lebih 1 hingga 2 minggu. 

ADR Motorsport: 0818-0611 1149


HKS


Nama besar tuner asal Jepang ini sudah mendunia. “Kualitas tentu tidak perlu diragukan lagi. Sayangnya produk ini sudah tidak diproduksi lagi,” ujar Lukas dari PT Sumber Berkat Group, distributor resmi HKS. Mungkin dikarenakan kompetitor di kelas ini banyak yang menjual dengan harga murah. 

Sedangkan HKS saat sebelum discontinue tahun lalu saja sudah menyentuh Rp 35 juta. Bayangkan kalau masih diproduksi dan nilai tukar Rupiah yang melemah. Bukan tidak mungkin harganya mencapai Rp 40 juta atau bahkan Rp 50 juta. Jika minat dengan turbo kit HKS harus rajin dan teliti hunting di bengkel-bengkel atau pedagang online. 

Mungkin masih menyimpan new old stock atau second hand. Hunting barang second tentu butuh ketelitian dan product knowledge yang baik. Periksa dengan teliti parts penting seperti turbo, piping dan intercooler. Turbo kit ini bukan untuk Brio, melainkan Jazz GE8. 

Namun tetap bisa digunakan pada Brio L12 dan L13. Hanya perlu penyesuaian pada bumper depan. Turbonya sendiri sanggup menghasilkan tekanan 1 bar, akan tetapi internal standar Brio hanya sanggup menerima 0,4 bar. Enaknya, durabilitas turbo HKS terkenal sangat baik. Dengan instalasi yang benar, turbo bisa awet hingga tahunan.

HKS: 021-2653 8558

Material Kampas Rem, Asbestos atau Non Asbestos, Mana yang Lebih Baik?



Jakarta
 - Rem jadi salah satu bagian terpenting dari motor, karena fungsinya sebagai pengurang laju. Maka dari itu, kondisinya harus selalu dijaga, termasuk kampasnya, baik itu brake pad di rem cakram maupun brake shoe di rem teromol. 

Saat kampas rem menipis, jika kondisi kantong sedang tebal tentu langsung pilih yang genuine. Tapi saat ingin berhemat seperti kondisi sekarang yang serbamahal, bisa cari versi aftermarket. Namun jangan asal murah, karena ternyata masih banyak yang berbahan asbestos. 

Perlu diketahui asbestos berdampak buruk pada kesehatan, karena bisa memacu kanker dan gangguan pada pernapasan. “Kalau kampas rem Honda, semua sudah non-asbestos sejak Januari 2006,” terang Sriyono, Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM). Menurutnya, ini merupakan wujud komitmen Honda untuk menciptakan produk yang ramah lingkungan. Sesuai aturan pemerintah, semua motor baru sudah harus pakai kampas rem non-asbestos, masalahnya di ranah aftermarket tidak ada aturan ketat dan masih banyak yang menjual material berbahaya ini.

“Yang aftermarket banyak yang masih berbahan asbestos, karena harganya murah,” sebut Joseph Palupi M, Motorcycle Product Manager PT Dirgaputra Ekapratama, produsen kampas rem RCA. Selain membahayakan kesehatan, ternyata kampas berbahan asbestos kendati murah tapi punya banyak kelemahan. Apa saja dan bagaimana cara membedakan keduanya?

Kita bahas dahulu cara membedakan kampas berbahan asbestos dan non-asbestos. “Paling mudah dari warna, asbestos lebih muda dan kalau dipegang kasar. Meski saat ini warna sudah agak sulit dijadikan pembeda karena ada teknologi menambahkan pigmen warna pada kampas rem asbestos,” terang Joseph. “Sedang non-asbestos warna lebih gelap dan agak berpori,” imbuh Sri, sapaan Sriyono. 


Perbedaan tersebut disebabkan bahan yang digunakan. “Untuk yang asbestos, murni dari asbestos yang direkatkan dengan resin. Sementara non-asbestos berbahan steel fiber, selulosa, rock wool, grafit dan kevlar,” papar Joseph.

Setelah tahu secara fisik, bagaimana perbedaan sifat keduanya? Pertama dari daya tahan, lantaran hanya terdiri dari asbestos dan direkatkan dengan resin, tipe asbestos cenderung hanya pakem 1/3 awal pemakaian, “Setelah itu mengeras lantaran resin lebih enggak kuat panas,” lanjut pria yang berkantor di Pulogadung, Jaktim ini. 

“Temperatur pengereman pada produk asbestos hanya mampu bertahan pada temperatur 250o celcius, lebih dari itu maka akan terjadi fading atau gejala dimana friksi akan turun dan menyebabkan rem blong. Dengan non-asbestos koefisien gesek akan stabil dan tahan sampai 400 derajat,” imbuh Sri yang berkantor di Sunter, Jakut. “Salah satunya karena ada material vermi culate yang tampak berkilauan di permukaan kampas rem non-asbestos, fungsinya untuk melepas panas,” imbuh Joseph. 

Efeknya untuk pengeraman di kecepatan tinggi, lebih dari 80 km/jam pemakaian kampas non-asbestos cenderung lebih stabil. Karena suhu yang tercipta lebih tinggi dibanding yang di bawah 80 km/jam. 


Kelebihan lain kampas non-asbestos karena banyaknya pori-pori membuat lebih pakem ketika berkendara di kala hujan. Sementara adanya serat menjadikannya relatif enggak menimbulkan bunyi. Sedang pada kampas rem asbestos, ketika panas atau sudah dipakai lama, resin akan mengeras dan menyebabkan bunyi mengganggu. Sudah berisik, juga tak pakem saat hujan.

“Nah yang bahaya di kampas rem non-asbestor berharga murah, vermi culate ini kerap digantikan logam, sehingga bukannya melepas panas malah mengakibatkan termakannya disc brake atau teromol. Secara kasat mata sulit dibedakan karena vermi culate dan logam sama-sama mengkilap,” beber Joseph.

Kelebihan lain kampas non-asbestos menurut Sri berdasarkan porosity test, uji kepadatan dari lining brake shoe. “Non-asbestos lebih padat (lebih tidak menyerap air), sehingga kemungkinan terjadinya karat pada body shoe yang materialnya dari besi akibat masuknya air menjadi lebih kecil,” terangnya.


PENYIMPANANSaat belanja kampas rem, kita juga harus melihat cara penyimpanan di toko tersebut. Joseph mewanti untuk menghindari yang ditaruh di lantai tanpa alas, karena akan lembab dan menimbulkan jamur. Efeknya kualitas menurun karena jamur bisa mengurangi daya rekat lem, resiko paling fatal kampas bisa terlepas dari dudukannya.

Sabtu, 17 Oktober 2015

Mode Eco vs Sport, Konsumsi BBM Atau Waktu?



Pemakaian metode Active Eco dipercaya dapat memperbaiki tingkat konsumsi bahan bakar kendaraan. Namun jika memprioritaskan waktu, berarti kah perbedaan fuel consumtion yang dibuat?

Bukan sekedar placebo effect, fitur Active Eco memang benar-benar dapat menaikkan konsumsi kendaraan karena berbagai hal yang dipengaruhinya. Respon akselerator terhadap output mesin hingga karakteristik transmisi yang disesuaikan agar membantu gaya mengemudi yang efisien. Ikuti eco driving yang disarankan, maka konsumsi BBM jelas akan membaik.



Dengan mode Eco Pro, BMW Gran Tourer dapat meraih konsumsi 12,6 km/l, hanya saja respon gas sedikit terhambat yang mengurangi perolehan waktu mengitari lintasan
Namun tidak sedikit yang merasa ‘lemotnya' respon gas di awal justru mengganggu dan cenderung tidak sabaran, sehingga berkendara di dalam kota orientasinya tetap mengincar kecepatan tertentu sedini mungkin. Logikanya, mode Sport justru terdengar lebih baik untuk melakukan hal tersebut karena respon mesin yang lebih cepat, dalam waktu yang lebih singkat.

Pertanyaannya, seberapa cepat perbedaan waktu yang dibuat dan perbedaan konsumsi bahan bakarnya antara mode Active Eco dan Sport? Yuk, cek hasil tes OTOMOTIF. (otomotifnet.com)


Mode Sport pada Mazda6 hanya lebih boros 0,8 km/l dibanding normal setelah memutari lintasan 24 km, namun perbedaan waktu mencapai 8 menit lebih

Metode Tes:
Setiap mobil mengelilingi 6 kali sebuah lintasan sepanjang 4 km, dengan medan datar, tanjakan dan turunan layaknya jalan normal. Terdapat 11 polisi tidur per putaran yang mengharuskan mobil mengerem hingga kecepatan 16 km/jam, kemudian kembali melanjutkan hingga kecepatan maksimum 50 km/jam secepat mungkin.

Tes ini menirukan kondisi dalam kota yang cenderung stop and go dan mengharuskan pengemudi cepat menginjak pedal gas lagi untuk menempel kendaraan di depannya.

Hasil tes:




BMW Gran Tourer:

Mesin: 3-silinder 1.499 cc dengan High Precision Direct Injection, Valvetronic dan TwinPower Turbo (136 dk, 220 Nm)
Dengan mode ECO PRO (Coasting off, Eco Climate Off):
- Konsumsi: 12,6 km/l
- Kecepatan rata-rata: 36,2 km/jam
- Waktu tempuh: 44 menitDengan mode

Sport:
- Konsumsi: 11,8 km/l
- Kecepatan rata-rata: 37,4 km/jam
- Waktu tempuh: 38 menit

Perbedaan:
- Konsumsi: 6,34 %
- Waktu: 13,6 % (6 menit)

Mazda6 Skyactiv:
Mesin: Skyactiv-G 4-silinder 2.488 cc dengan Direct Injection dan kompresi 13.0:1 (185 dk, 250 Nm)
Dengan mode Normal:
- Konsumsi: 11,76 km/l
- Kecepatan rata-rata: 38 km/jam
- Waktu tempuh: 37 menit 48 detik

Dengan mode Sport:
- Konsumsi: 10,99 km/l
- Kecepatan rata-rata: 41 km/jam
- Waktu tempuh: 29 menit 8 detik

Perbedaan:
- Konsumsi: 6,55 %
- Waktu: 22 % (8 menit 40 detik)

Kesimpulan:

Dengan perbedaan konsumsi hanya sekitar 6 %, sedangkan perbedaan waktu yang dicapai lebih dari 10 %, jelas bagi pengemudi yang lebih memprioritaskan waktu dibanding konsumsi lebih baik menggunakan mode Sport dibanding Eco karena perbedaan konsumsi bahan bakar yang tidak terpaut jauh. Namun jika perbedaan 1 km/liter terasa sangat berarti dan respon gas yang melambat tidak mengganggu, Active Eco masih cocok untuk anda.

Selasa, 29 September 2015

Ngirit Bahan Bakar Modal 2.000 ?

Bahan bakar minyak (BBM) di harga ke ekonomiannya ya tanpa subsidi . Subsidi mungkin tak membuat negara ini sehat, katanya begitu. Tapi tenang, Biker ojo cengeng, kebijakan sudah diterapkan, biar Indonesia maju. Dan, biker kudu bangga pakai bensin non-subsidi, lebih bersih di combustion chamber dan pembakaran lebih sip , haha
Ayo, wajib panjang akal untuk membuat kuda besi jadi lebih irit menenggak BBM. Salah satu caranya adalah dengan memperhatikan ukuran tekanan angin di ban. Yoi, Brad! Bermodal seribu rupiah atau sampai Rp 2000 untuk mengecek tekanan angin pada yang jual angin di pinggir jalan, agar pas anjuran pabrikan ban.

Menurut Dwi Jono alias DJ, dari divisi pengembangan ban FDR, ukuran tekanan angin yang pas, mempengaruhi konsumsi bahan bakar. “Memang sulit mengukur persis persentase pengiritannya. Tapi, idealnya, tekanan ban yang pas, membuat ban lebih mulus menggelinding,” tegas DJ. Itu nama singkatan ya.
Tekanan angin yang tepat membuat daya cengkram ban ke aspal makin baik. Nah, daya cengkram ban yang bagus ini membuat tenaga dari mesin bisa disalurkan sepenuhnya ke putaran roda.
Ban kurang tekanan angin bikin tarikan motor berat. Ban kempis pun memperpendek usia ban. Belum lagi, resiko ban jadi cepat panas, sehingga daya cengkram ban  berkurang. Sebaliknya, “Tekanan udara ban yang pas, mengoptimalkan kenyamanan dan memperpanjang masa pakai ban,” tutup DJ.
Soal ukuran tekanan angin yang pas, tiap pabrikan mencantumkan anjurannya di produk mereka. Tinggal intip, lalu tunjukin tukang tambal ban untuk memompa angin sesuai anjuran itu. Kalau nggak ada patokannya depan antara 28 psi sampai 30 psi dan belakang dari 30 – 33 psi.
Wah bagus juga nih modal 2 ribu bisa bikin ban awet bahan bakar irit . haha 

Substitusi Kampas Kopling Motor Trail , bisa !




Beradventure ria pastinya sering melibas jalur menanjak, yang terkadang harus melakukan setengah kopling, agar putaran mesin bisa ditahan pada kondisi torsi mencukupi untuk melibasnya. Sedang di turunan, sering pula harus engine brake, agar laju terkendali. 

Tak heran jika lama-kelamaan kampas kopling pun jadi aus. Cirinya bagaimana? Paling mudah ketika gas dibuka, suara mesin teriak namun laju motor terasa lemas, padahal kopling dilepas maksimal. Kalau keausan sudah parah, pasti tak mampu melibas tanjakan. 

Makanya sebelum tunggangan dibawa masuk ke trek, ada baiknya kondisi kopling diperiksa terlebih dahulu. “Selain disetel, juga dites jalan. Pastikan masih layak pakai. Jika sudah ada tanda-tanda slip, lebih baik diganti terlebih dahulu,” saran Agustinus Purwanto, mekanik Nero Speed.


Walaupun saling tukar, pemasangan plug and play

Saling Tukar 

Saat akselerasi terasa slip, agar kembali galak kampas kopling tentunya harus diganti. Bagaimana jika stok sedang kosong? Tenang banyak yang bisa saling tukar. Misal Kawasaki KLX 150, motor ini banyak dipakai oleh penggemar adventure, namun sayang populasi bengkel resmi tak terlalu banyak. 

Tak heran sebaran spare part orisinalnya juga mengalami hal sama, cukup susah dicari di pelosok. “Tenang KLX bisa pakai punya Honda GL series, Mega Pro atau Tiger, sama saja tuh,” terang Mansuri, pemilik bengkel Em-Push di Meruya Ilir, Jakbar.

Jadi misal pemilik KLX butuh kampas kopling, selain cari orisinalnya ke bengkel resmi Kawasaki, bisa pula sambangi dealer Honda atau bengkel umum yang sedia kampas kopling milik Honda GL atau Tiger. Menariknya, kampas kopling GL series atau Tiger ini juga banyak pilihan, dari orisinalnya hingga aftermarket. 

“Kalau asli Honda satu set sekitar Rp 105 ribu, aftermarket seperti Aspira tentu di bawahnya,” imbuh Agus, panggilan Agustinus. Sedang versi racing seperti keluaran CLD yang tipe kevlar mencapai Rp 210 ribu. Tak hanya KLX 150 yang bisa pakai milik GL series atau Tiger, ternyata trail merek lokal seperti keluaran Diablo dan Viar juga bisa pakai. 


Milik GL atau Tiger bisa dipakai di banyak merek

“Basik mesin mirip GL, kampas koplingnya juga sama tuh,” lanjut Agus. Wah bisa dipakai ramai-ramai ya! Bagaimana dengan Suzuki TS125? Trail 125 cc 2-tak yang sudah tergolong uzur ini masih jadi favorit di arena adventure. Jika kampas koplingnya aus, ternyata bisa pakai milik saudara kandungnya. 

“TS bisa pakai punya Satria, baik yang F150 atau yang 2-tak,” terang Adie Mukti, pemilik bengkel ABBYS di Bandung. “Bisa juga pakai punya Thunder 125,” imbuh Agus. Keuntungan pakai kampas kopling Satria atau Thunder adalah harga yang lebih terjangkau. 

 

Satu set hanya berkisar Rp 150 ribu, sedang orisinalnya TS125 sekitar Rp 65 ribu/lembar, kalau 5 berarti Rp 325 ribu. “Hanya saja kekuatannya memang beda, pakai aslinya TS awet banget, perbandingan pemakaiannya 1:3 jika dibanding pakai milik Satria,” lanjut pebengkel di Purwokerto ini.



Ada versi aftermarket untuk KTM, harga juga lebih terjangkau

KTM

Bagaimana dengan trail import seperti produk KTM, yang juga banyak dipakai adventure? “Kebanyakan sih mereka memilih aslinya KTM,” terang Ricky Hermansyah, kepala toko FHIGZ di Thole Iskandar, Depok.

“Namun jika orisinalnya KTM sedang kosong, kadang juga mau pakai produk aftermarket, seperti merek Wiseco atau ProX,” lanjut Ricky, sapaannya. Ternyata harganya juga jauh berbeda, misal orisinal KTM SX-F 250 mencapai Rp 4,8 juta, sedang Wiseco hanya Rp 1,75 juta dan ProX Rp 1,995 juta. “Bedanya kalau orisinal KTM lengkap dengan per dan plat kopling, sedang yang aftermarket kampas saja,” lanjut Ricky. • 


Judder Spring dan Ganjal Per

Pada rangkaian kopling seperti di KLX 150, ada kampas yang lebih kecil yang posisinya paling luar dan 2 plat, atau judder spring. Tugasnya meredam entakan ketika kopling dilepas. Makanya untuk yang ingin tarikan lebih spontan judder spring dilepas dan pakai 5 buah kampas yang sama ukurannya. 

“Tapi saat bukaan pertama respon dari roda belakang jadi enggak sehalus standarnya, jadi silakan pilih mau lebih spontan atau nyaman,” terang Agus.  Selain lepas judder spring, ada trik lain agar tarikan jadi lebih spontan namun dengan modal murah. 

“Pasang saja ring dengan tebal 2-3 mm di pernya, sehingga dorongan kampas lebih kuat. Lebih mudah dan murah dibanding beli per kopling aftermarket. Namun dijamin entakan tak kalah responsif. Namun risikonya handel jadi sedikit lebih berat ya,” wanti mekanik 35 tahun ini. • 
(otomotifnet.com)

Kamis, 06 Agustus 2015

Maraknya Oli Mesin Diesel Untuk Sepeda Motor

Hasil gambar untuk tap oli diesel sepeda  new mega proPenggunaan oli yang bagus pastinya akan membuat mesin kendaraan menjadi lebih baik performanya, namun yang menjadi permasalahan oli-oli dengan bahan dasar yang bagus , khususnya untuk sepeda motor banderol harganya memang tidak murah bisa di bilang mahal , bahkan untuk oli dengan bahan dasar yang baik harganya pun bisa mencapai diatas seratusan ribu rupiah perliternya , cukup berat untuk menebus oli dengan harga di atas seratusan ribu rupiah , apalagi kantong-kantong pelahar. karena kendaraan kami bukanlah prioritas dalam pembagian dana haha. kendaraan harus bisa diajak susah tapi tetap enak dikendarai.
iseng iseng browsing di kaskus , bertemulah salah satu thread yang membahas seluk beluk penggunaan oli mesin diesel/HDEO untuk sepeda motor kopling basah, serta oli mobil mesin bensin /PCMCO untuk motor matik, setelah membaca dan tanya sana sini, akhirnya saya coba juga tuh oli diesel.
kualitas yang lebih baik dibanding oli mesin motor biasa/mco tapi dengan harga yang lebih murah atau sama, rentang penggantian oli yang lebih lama karena oli mesin diesel mempunyai aditif yang membuat daya kerja oli bisa bertahan lama dalam kondisi optimal, atau bisa disebut long drain interval oil, oli diesel mempunyai kandungan ‘TBN’ yang lebih banyak dari oli mesin bensin sehingga sulfur-sulfur hasil pembakaran yang menerobos masuk ke dalam oli mampu dilibas oleh kandungan detergen yang tinggi pada oli diesel sehingga membuat mesin lebih bersih dari kerak dan sisa pembakaran, oli diesel aman untuk pemakaian kopling basah/tidak menyebabkan slip kopling, beberapa testimonial dari teman-teman grup LDIC di facebook sudah menggunakan oli disel ini pada motornya dan tidak ada keluhan.
penjelasan mengenai oli diesel , pada mesin diesel asam yang dihasilkan tinggi, makanya butuh TBN tinggi. “Padahal asam itu salah satu yang merusak kualitas oli, dengan TBN tinggi maka jadi lebih tahan lama,” ujar Dr. Ing. Tri Yuswidjajanto, Lab Motor Bakar dan Sistem Propulsi Institut Teknologi Bandung (ITB).
Angka TBN oli diesel yang tinggi, yang berupa aditif terutama detergent & dispersant, dibutuhkan di mesin diesel untuk untuk membersihkan jelaga (soot) dan juga menetralisir asam hasil pembakaran. Asam tersebut dihasilkan dari pembakaran solar yang mengandung sulfur tinggi, seperti solar biasa yang mencapai 3.500 ppm. 
Atas dasar itulah, pecinta oli diesel menggunakan oli jenis ini pada sepeda motornya . “Dengan TBN tinggi, kerusakan oli akibat asam bisa lebih lama. Di mesin diesel yang asamnya tinggi saja kuat, apalagi di mesin bensin yang asamnya sedikit karena tak mengandung sulfur, makanya periode penggantian oli diesel bisa lebih lama, saya biasanya tiap 6.000 km,” ujar Arya Bisma, salah satu penggemar oli diesel. Dengan penggantian lebih lama, maka penghematan bisa dilakukan
Satu lagi sifat oli diesel menurut Rudy, sapaan Rudy Hartono, oli ini dirancang memiliki antioksidan yang tinggi, untuk mencegah oksidasi yang disebabkan oleh panas mesin, karena mesin diesel memiliki tenaga lebih besar dan panas yang dihasilkan di ruang bakar lebih besar dari bensin. 

Efeknya ketahanan oli diesel lebih baik, atau terhadap shear. “Shear merupakan kondisi dimana viskositas oli menurun untuk sementara akibat 2 hal, yaitu suhu yang tinggi dan tekanan yang kuat. Makanya untuk jangka panjang mesin tetap halus,” lanjut Arya.
HDEO PCMCO oli diesel untuk motor meditran SXUntuk penggunaan oli diesel tahap pertama memang disarankan untuk flushing, tapi sepeda motor memiliki konstruksi mesin yang tidak serumit mobil jadi flushing dilakukah hanya dengan menggunakan oli saja tidak dengan cairan khusus flushing karena malah akan merusak.
cara flushing-nya mudah saja gunakan oli diesel untuk proses flushing kemudian diganti sebelum masa pakai normalnya, contoh oli diesel merk Pertamina Meditran SX, oli ini dijual dengan harga 48rb saja, spek vikositasnya 15W-40. sebaiknya sebelum penggantian oli baru filter oli diganti.
contoh penggunaan pada motor Honda New Mega Pro. Meditran SX  digunakan sampai jarak hampir 600KM (tahap flushing ) kemudian di tap dan di tuang dengan oli baru, berikut review penggunaan oli diesel Meditran SX/MSX pada NMP 2011 :
1. perpindahan gigi halus, tidak ada suara kasar ceklok meskipun pada saat awal start pagi hari/setelah lama motor tidak digunakan.
2. dengan rute jalan pantura yang panas kalau siang hari saya tidak merasakan mesin ngempos kepanasan seperti dlu masih menggunakan oli khusus motor.
3. suara mesin lebih halus rada mendem-mendem gimana gitu kaya moge *hoek :D.
4. mesin panas makin enak lajunya.
5. tarikan mesin menjadi sedikit berat.
6. setelah penggunaan kurleb 600km oli ditap terjadi pengurangan/penguapan sekitar 200ml (sil/gasket head silinder NMP  bocor belum sempet ganti mungkin ikut mempengaruhi penguapan).
itulah beberapa point point utama yang dirasakan saat pertama mencoba menggunakan HDEO, untuk tahap dua  mencoba menggunakan oli HDEO lain yaitu Pertamina Fastron Diesel/PFD.
Hasil gambar untuk mobil delvac mxHasil gambar untuk fastron dieselHasil gambar untuk excel dieselHasil gambar untuk shell rimula r4x

contoh contoh oli mesin diesel yang sering di gunakan oleh member LDIC grup faceebok.