Pria yang doyan ngobrol inipun bongkar mesin, langkah bore up dilakukan, uniknya tetap mempertahankan throttle body dan injector standar pada ubahan stage 1 ini. Kok bisa? Lanjut bacanya yuk di bawah ini! (motor.otomotifnet.com)
Throttle Body Standar
Lalu kenapa throttle body dan injector dibiarkan standar meski sudah bore up? Menurut Sena, karena bore up ini masih stage awal, belum diikuti dengan penggantian noken as dan klep lebar. Sena menjelaskan pakai throttle body dan injector standar, AFR masih terjaga 1:13,8 sampai 1:15.
“Duty cycle injector masih aman di bawah 80%, hanya seting ulang pakai ECU programable saja. Kalau spek lebih tinggi pasti saya pasang throttle body dan injector CBR250R,” beber Sena sambil menjelaskan jika semprotan injector standarnya 155 cc/menit masih mampu melayani kebutuhan mesin.
“Sedang CBR250R sampai 190 cc/menit,” sambungnya. Guna mendapatkan udara segar, filter standar diganti dengan velocity stack yang membuat aliran udara tidak sekedar banyak tapi juga terarah masuk ke ruang bakar.
ECU Juken 2 dan Knalpot Racing Pro Speed
Timing pengapian dan waktu semprot bahan bakar diatur ulang pakai ECU BRT Juken 2. Pada saluran gas buang memakai produk Pro Speed, “Knalpot ini paling cocok dengan karakter New Sonic 150R, power dan torsinya gak ada yang drop,” ucap pria ramah ini.
Head Silinder Porting Polish
Karena baru permulaan, kepala silinder hanya porting & polish. Selanjutnya, mengubah shim klep in dan ex. Jika celah standarnya adalah 0,2 mm untuk in dan 0,25 mm untuk ex, maka sekarang 0,1 mm untuk in dan 0,15 mm pada ex. “Pakai celah klep lebih rapat, otomatis durasi noken as menjadi lebih besar,” sebut Bembenk salah satu mekanik di Sinergi Motor.
Riset New Sonic 150R ini dimulai dengan langkah bore-up, piston 62 mm berlabel Hi Speed yang aslinya untuk Suzuki Smash dipasang menggantikan piston standar yang cuma 57,3 mm. Hasilnya, ruang bakar meningkat jadi 174,4 cc atau di bulatkan menjadi 175 cc.
Bore-up Sonic 150R stage 1 ini maksimal menggunakan piston berdiameter 62 mm, karena jarak antara water jacket dengan piston sudah sangat tipis, tinggal 3 mm. Karena dipakai harian, piston pun dibuat flat agar kompresi tak terlalu tinggi, dipatok 11,5 : 1. “Masih bisa pakai Pertamax nih,” beber Sena yang melakukan pengerjaan motornya ini di bengkel Sinergi Motor, di Jl M Yusuf Raya, Depok, Jabar.
Hasil Dyno Tes
Setelah semua part terpasang, dilakukan dyno di atas dynamometer berlaber Rextor. Didapat power maksimal 23,3 dk @ 10.433 rpm dan torsi maksimal 17,6 Nm @ 7.944rpm. Power naik 9,2 dk dan torsi naik 4,58 Nm dari standarnya.
Namun, Sena sendiri tidak menyarankan bore-up seperti ini dipakai untuk harian dan diajak turing. “Kalau mau bore up untuk harian pakai piston ukuran 58 mm saja, karena New Sonic 150R mempunyai liner yang tipis,” tutup Sena.
Hasil tes Standar Bore Up
Power 14,1 dk @ 8.225 rpm 23,3 dk @10.433 rpm
Torsi 13,02 Nm @ 6.976 rpm 17,60 Nm @ 7.944 rpm
Sinergi Motor : 0877 83065999
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda dalam memajukan blog ini.