Penyebab Panas Berlebih ( Overheating ) pada mesin
assalaamualaikum
selamat malam bro-sist semuanya..panjenengan sampun ngertos radiator? ( iki takon po ngenyek arek iki, wkwkwk)
ya pasti sudah tau semuanya, maka dari itu ( karena sudah tahu semua) yaa langsung aja yaakkk… :v . membahas tentang penyebab dan pencegahan radiator rusak..
langsung aja..jebreeettttttttttt…
1. Tutup Radiator (Radiator Cap) Rusak
Tutup radiator merupakan bagian penting dari sistem pendinginan
pada mesin. Radiator Cap berada pada bagian atas radiator yang berfungsi
untuk memelihara tekanan didalam radiator agar tidak sampai mendidih
dan menguap. Pada tutup radiator terdapat 2 buah katup yang berfungsi
untuk memelihara volume air pendingin dan tekanan didalam radiator.
Untuk itu periksalah secara berkala tutup radiator dari kemungkinan
kerusakan pada bagian-bagian tutup radiator.
Pencegahan : Periksalah tutup radiator ini secara berkala agar dapat terdeteksi kerusakan pada bagian-bagian tutup radiator.
2. Sensor Temperatur Rusak
Pada mesin modern yang sudah melibatkan ECU, sensor temperatur
dipasang di beberapa tempat. Sensor ini berfungsi untuk mengirimkan
sinyal suhu pada ECU. Jika sensor ini mengalami kerusakan maka sinyal
tidak dapat dikirim dengan tepat ke ECU untuk menyesuaikan proses yang
terjadi pada mesin sehingga mampu mencegah terjadinya overheating.
3. Sirip Radiator Tersumbat
Semakin lebar sirip-sirip radiator maka semakin mudah pelepasan
panas dari radiator ke udara yang mengalir diantara tabung-tabung
radiator. Jika pelepasan panas berjalan lancar, temperatur mesin dapat
diperlihara dalam batasan suhu yang stabil. Dapat dibayang seandainya
sirip-sirip pendingin radiator tersumbat karena benda kecil semacam
serangga, kerikil dan lain sebagainya dan atau sirip pendingin penyok
sehingga meningkatkan terjadinya overheating.
Pencegahan : Lakukan pembersihan dengan cara menyemprotkan air
bertekanan sedang pada sirip-sirip radiator ini secara berkala agar
kebersihan tetap terjaga dan sistem pendingin pun berjalan normal.
4. Campuran Air Pendingin Salah
Seandainya semua sistem pendinginan bekerja dengan baik sekalipun,
tetap saja sistem pendinginan tidak akan bekerja efektif dan maksimal
jika cairan pendingin yang bersirkulasi tidak dalam campuran yang ideal.
Cairan pendingin adalah campuran air dengan anti beku (anti-freeze)
atau ethylene glycol. Bahan tambah (additive) anti-freeze berfungsi
untuk mencegah air pendingin membeku pada saat suhu mencapai 0oC dan mencegah air mendidih pada suhu mencapai 100oC. Selain itu anti-freeze juga membantu mendinginkan air saat mencapai titik didihnya yaitu 100oC
dan membantu air pendingin saat suhu belum mencapai temperatur normal.
Kombinasi campuran air pendingin yang ideal adalah 50% anti-beku dan 50%
air. Pada beberapa kasus terutama pada saat musim dingin jumlah
anti-freeze bisa ditingkatkan hingga 70%.
Kipas radiator terletak dibelakang radiator yang berfungsi untuk
membantu aliran udara dari depan radiator melintasi sirip-sirip radiator
sehingga proses pelepasan panas dari radiator keudara luar dapat
berjalan lancar dan maksimal. Walaupun saat kendaraan berjalan cepat
kipas radiator tidaklah terlalu dibutuhkan, makanya pada beberapa mesin
mobil modern kipas radiator secara otomatis tidak berputar (mati). Kipas
radiator sangat dibutuhkan terutama saat putaran idle dan putaran
lambat ketika itu udara dingin tidak begitu baik mengalir melewati gril
dan radiator.
Periksalah bilah-bilah kipas radiator dan motor (pada mesin tertentu) untuk memastikan bahwa udara mengalir melewati radiator dengan baik. kipas radiator berada pada beberapa mesin jenis tertentu
Periksalah bilah-bilah kipas radiator dan motor (pada mesin tertentu) untuk memastikan bahwa udara mengalir melewati radiator dengan baik. kipas radiator berada pada beberapa mesin jenis tertentu
Di dalam ini terdapat cairan yang memiliki batas umur pakai, bila sudah tidak bekerja maksimal akan menyebabkan overheating pada saat mobil terjebak kemacetan.
Pencegahan : Selalu periksa fan beserta sirip kipas saat Anda melakukan servis berkala.
Pompa air terletak dibelakang kipas radiator. Pompa radiator
berfungsi untuk men-sirkulasikan air pendingin melewati matel air
(water-jacket), menyerap panas dari hasil pembakaran yang kemudian
dialirkan menuju radiator untuk proses pelepasan panas. Periksalah pompa
radiator dari kemungkinan terjadi kerusakan pada gasket dan atau
korosi.
Pencegahan : Periksa di bengkel rekanan Anda untuk mencegah kerusakan yang terjadi (karatan/korosi)
7. Thermostat Macet
11. Kebocoran Saluran Pendinginan
Thermostat berada pada sekitar aliran air pendingin, ada yang
terdapat pada bagian atas mesin atau dibawah pompa air. Untuk Indonesia
thermostat sudah jarang disertakan pada mesin oleh para perusahaan mobil
Indonesia. Thermostat berfungsi sebagai stopper atau pintu yang
mengatur sirkulasi air pendingin, pada saat mesin belum mencapai
temperatur ideal maka thermostat akan menutup aliran air dari mantel air
(water-jacket) ke radiator sehingga air pendingin hanya akan
ber-sirkulasi di sekitar rongga-rongga mesin. Selanjutnya jika
temperatur mesin mencapai suhu ideal maka thermostat akan membuka dan
mengalirkan air pendingin menuju radiator.
Pencegahan : Lakukan pengecekan dan penggantian sesuai anjuran bengkel langganan Anda.
8. Radiator Hose Tersumbat
Pada umumnya sistem pendinginan hanya memiliki dua buah saluran
(hose) yaitu upper hose (saluran atas) dan lower hose (saluran bawah).
Upper hose mengalirkan air panas dari mesin menuju ke radiator sedangkan
lower hose mengalirkan air dingin dari radiator menuju ke mesin.
Periksalah saluran-saluran ini dari kemungkinan cacat, bocor, dan
menyusut. Pada kasus tertentu terjadi penyusutan saluran radiator, hal
tersebut karena kerusakan pada tutup radiator, tutup radiator yang rusak
menciptakan kevakuman didalam radiator sehingga saluran radiator yang
terbuat dari bahan lentur (karet) akan terhisap dan menyusut.
Pencegahan : Periksa selang radiator secara berkala dan cermat dari adanya kebocoran saluran
9. Kekurangan Cairan Pendingin
Cairan pendingin adalah darah dari sistem pendinginan, untuk itu
keberadaannya merupakan hal mutlak yang tidak bisa di tawar. Jangan
berharap mesin dapat berjalan jauh jika sistem pendinginan kekurangan
cairan. Untuk itu pastikan volume cairan pendingin dalam jumlah cukup,
kita dapat memeriksanya melalui radiator atau melalui tangki cadangan
(reservoir tank). Akan lebih baik kita memeriksa jumlah cairan pendingin
secara berkala setiap hari atau setiap akan menggunakan kendaaraan
melalui reservoir tank
Pencegahan : Selalu periksalah volume air radiator secara berkala
agar tetap terjaga volumenya, hal ini dapat dilakukan dengan melihat
volume air dari tangki air cadangan. Bila air kurang, tambahkan di dalam
tabung cadangan air radiator.
10. Sabuk Penggerak (Driving Belt) Kendur
Sabuk penggerak atau sering disebut driving belt atau fan belt
digunakan untuk meneruskan putaran dari poros engkol (crankshaft) ke
pompa air (water pump). Jika driving belt kendur maka putaran dari
pulley poros engkol tidak akan diteruskan dengan baik ke pompa air
(water pump) sehingga putaran pompa air tidak akan maksimal, akibatnya
sirkulasi cairan pendingin tidak berjalan lancar dan terjadilah
overheating.
Radiator dan water jacket dihubungkan dengan upper hose dan lower
hose yang terbuat dari bahan karet. Saluran ini sangat rawan mengalami
kebocoran terutama pada sambungannya yang hanya diikat menggunakan klem.
Pada saat cairan pendingin panas maka volume air bertambah dan
terjadilah kompresi (tekanan naik) dan kemudian menyusut (vakum) lagi
saat mesin berhenti bekerja. Perubahan inilah yang membuat saluran
pendinginan kembang kempis, mengembang saat panas dan menyusut saat
dingin. Hal ini membuat sambungan-sambungan saluran pendinginan yang
terbuat dari bahan karet mengalami pergeseran dan bahkan klem-an yang
mengikat saluran menjadi kendur. Periksalah secara berkala ikatan klem
antara saluran pendingin dengan blok mesin dan radiator.