Seorang teman pernah mengeluh, katanya ia dapat Bukti Pelanggaran (Tilang) dari polisi gara-gara di motornya tidak terdapat tutup pentil ban. Sepele sih, namun tetap aja dia kesal. Polisinya yang cari-cari kesalahan atau memang fungsi dari tutup pentil begitu vital?
Nah dari cerita diatas, Brosis tidak perlu melemparkan kesalahan kepada kedua pihak tersebut. Lebih baik kita bahas saja komponen mungil yang ukurannya tidak seberapa ini. Yuk disimak!
Jangan berpikiran negatif ketika membaca kata tutup pentil. Tutup pentil (dibaca dengan huruf “e” seperti cabe) alias penutup lubang angin di ban motor Brosis ternyata memiliki fungsi sebagai perlindungan terhadap bagian dalam dari lubang angin pada ban motor Brosis. Memangnya ada apa disana sehingga perlu dilindungi?
Di dalam pentil yang punya nama keren yaitu Valve Cap, terdapat beberapa komponen kecil yaitu sil berbahan karet, penonjok, dan per. Nah komponen-komponen mini yang besarnya tidak sampai seujung kuku ini yang dilindungi oleh tutup pentil. Brosis mungkin sudah paham caranya mengempiskan ban. Cukup tekan saja bagian penonjok di tengah pentil. Udara pun akan keluar.
Seandainya tidak ada tutup pentil, ada kemungkinan udara bisa keluar secara tiba-tiba. Namanya di jalanan kan ada saja kerikil kecil atau batu-batuan tuh. Seandainya batu-batuan tersebut menghantam tutup pentil, tentu udara akan keluar sedikit demi sedikit. Akhirnya ban pun kempes.
Selain itu, dengan memasang tutup pentil juga mencegah masuknya air dan kotoran ke bagian dalam pentil ban. Tadi sudah dijelaskan bahwa di dalam pentil terdapat sil dari karet. Sil ini berfungsi untuk menahan udara agar tetap berada di ban. Nah, karet ini cukup rentan jika sering terkena air atau kotaran. Bisa cepat jadi getas dan berakibat bocornya udara keluar!
Nah, intinya sih dengan adanya tutup pentil itu bikin komponen di dalam pentil ban tetap terjaga. So nggak ada kisahnya motor Brosis tiba-tiba kempes padahal tidak ada bocor atau tidak ada yang isengin Brosis harus tahu juga, kalau ban kempes ternyata memiliko banyak resiko. Yang pertama, tarikan motor kerasa lebih berat, lalu konsumsi BBM pun jadi boros. Yang lebih bahaya, ban kempes bisa bikin motor jadi enggak stabil dan sulit untuk dikendalikan. Bisa repot urusannya kalau sampai kenapa-kenapa.
So, mencegah lebih baik dari mengobati. Daripada nyesel gara-gara enggak pada komponen yang satu ini, mending dijaga aja kondisinya. Kalau hilang, ya tinggal beli saja yang baru. Harganya juga enggak sampai Rp 5000. Malah sekarang ada tutup pentil yang punya ukuran tekanan udara. Jadi keliatan tuh kalau tekanan ban sudah berkurang. Bisa ngacir ke tukang isi angin terdekat.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda dalam memajukan blog ini.