Foto: Billy
Mesin diesel modern sudah jadi keseharian pecinta otomotif. Teknologi commonrail dan aplikasi piggyback mampu upgrade tenaga berlipat. Seperti yang banyak diterapkan pemilik Toyota Kijang Innova, Mitsubishi Pajero Sport hingga Toyota Fortuner. Asyiknya, dalam lima tahun belakangan bahan bakar diesel sudah mumpuni, sehingga sesuai tuntutan diesel modern. Namun di pasaran cukup banyak chemical yang ditawarkan sebagai ‘suplemen’ untuk meningkatkan kualitas BBM diesel. Perlukah?
Menurut Almus Hidayat, Sales Manager PT Wealthy Sejahtera, jika mengadopsi BBM diesel dengan spesifikasi tinggi, seperti sudah standar EURO 3 ke atas, maka belum terlalu perlu chemical suplemen BBM diesel. Misalnya dengan angka cetane 50 ke atas atau yang punya kadar sulfur rendah dengan angka 300-an ppm. Harganya yang sekitar Rp 10 ribuan/liter cukup setara dengan kandungan aditif semacam antikarat, pembersih injektor hingga pelumasan nosel.
“Namun jika terpaksa konsumsi BBM diesel biasa, sebaiknya boleh diselingi pemberian chemical suplemen setiap 5.000 km,” tambah Almus yang baru merilis Wealthy Cetane Number & Fuel Improver ini. Khasiat yang coba ditawarkan seperti menyerap kandungan air pada BBM Diesel. Endapan air dan partikel lain dapat memicu asam yang korosi. Akan berakhir pada penyumbatan saluran bahan bakar. Angka Cetane pada BBM diesel biasa yang berkisar di angka 48 juga bisa diimprove. Sementara jelaga akibat sulfur yang 500 ppm-an ditekan, sehingga gas buang tidak hitam berlebih.
Sayang, harga perbotolnya cukup mahal yakni sekitar Rp 180 - 200 ribu tergantung lokasi Anda di seluruh Indonesia. Ada sedikit rasa tarikan enteng saat OTOMOTIFNET mencoba di Toyota Innova diesel G M/T 2012 dan Toyota Fortuner G 2013. Kalau ketagihan jatuhnya boros harus beli suplemen ini dong? Menurut Almus bisa dikalkulasi dengan konsumsi BBM yang lebih irit, filter BBM yang lebih awet hingga performa yang lebih baik.