Power besar didapat dari ledakan pembakaran tepat pada
waktunya. Sedangkan yang mengantur pembakaran yaitu CDI. “Makanya CDI lebih
berperan dibanding koil atau busi api gede,” jelas Bobeng alias Sugiono,
mekanik kawakan yang lebih awal konsen pengapian.
Kondisi ideal, api busi memercik 10 sampai 45 kruk as sebelum TMA (Titik Mati Atas). Tergantung oktan bahan bakar, kompresi dan putaran mesin.
Semakin tinggi oktan dimiliki bahan bakar, punya daya tahan lama terhadap percikan api busi. Untuk membakar bensin bagus butuh waktu lebih. Makanya timing pembakaran lebih awal. Misalnya 40 derajat sebelum TMA.
Ini perlunya pengaturan waktu peng-apian agar didapat ledakan pas. Jangan sampai lebih awal atau lebih lambat. Kalau pembakaran lebih awal, piston sedang naik dan terjadi ledakan, membuat seher pecah atau rompal.
Jika ledakan pembakaran lebih lambat juga membuat power tidak besar. Ledakan maksimum di ruang bakar saat piston 5 s/d 20 melewat TMA. Ini yang dianggap pas.
Jadi, bukan api yang besar untuk mendapatkan pembakaran pas. Tapi, timing pengapian pas.(motorplus-online.com)
Kondisi ideal, api busi memercik 10 sampai 45 kruk as sebelum TMA (Titik Mati Atas). Tergantung oktan bahan bakar, kompresi dan putaran mesin.
Semakin tinggi oktan dimiliki bahan bakar, punya daya tahan lama terhadap percikan api busi. Untuk membakar bensin bagus butuh waktu lebih. Makanya timing pembakaran lebih awal. Misalnya 40 derajat sebelum TMA.
Ini perlunya pengaturan waktu peng-apian agar didapat ledakan pas. Jangan sampai lebih awal atau lebih lambat. Kalau pembakaran lebih awal, piston sedang naik dan terjadi ledakan, membuat seher pecah atau rompal.
Jika ledakan pembakaran lebih lambat juga membuat power tidak besar. Ledakan maksimum di ruang bakar saat piston 5 s/d 20 melewat TMA. Ini yang dianggap pas.
Jadi, bukan api yang besar untuk mendapatkan pembakaran pas. Tapi, timing pengapian pas.(motorplus-online.com)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda dalam memajukan blog ini.