"Selain
komponen bergerak, kabel-kabel kelistrikan penting dirawat. Sebagai penghantar
listrik, dia menentukan tenaga yang dihasilkan."
Alasannya simpel dan masuk akal. Begini, motorkan beroperasi jika bahan bakar diolah
sempurna oleh mesin. Tapi, mustahil bahan bakar terbakar sempurna jadi tenaga
jika pemantiknya jelek.
"Di motor, api busi berawal dari listrik sepul, aki, CDI, koil, terakhir di busi. Nah, jika penghantarnya buruk, listrik yang dihasilkan untuk lontarkan percikan api pun jelek. Pembakaran tak sempurna, tenaga lemes. Akhirnya bensin boros,"
Kudu diakui, kita sering cuekin kabel-kabel. Apalagi, ini bukan komponen yang kudu sering diganti. Tapi, justru di sini bahayanya. "Karena usia, kabel kekurangan daya hantar listrik. Minimal, akan terjadi korosi di tiap soket penyambungnya,".
Kabel rusak setelah pemakaian tahunan. Biasanya mulai getas. Slongsongnya mengeras, kaku. Jika dibelah, ada kerak putih korosi. Sebabnya, panas listrik dan terpapar panas mesin.
Alasannya simpel dan masuk akal. Begini, motor
"Di motor, api busi berawal dari listrik sepul, aki, CDI, koil, terakhir di busi. Nah, jika penghantarnya buruk, listrik yang dihasilkan untuk lontarkan percikan api pun jelek. Pembakaran tak sempurna, tenaga lemes. Akhirnya bensin boros,"
Kudu diakui, kita sering cuekin kabel-kabel. Apalagi, ini bukan komponen yang kudu sering diganti. Tapi, justru di sini bahayanya. "Karena usia, kabel kekurangan daya hantar listrik. Minimal, akan terjadi korosi di tiap soket penyambungnya,".
Kabel rusak setelah pemakaian tahunan. Biasanya mulai getas. Slongsongnya mengeras, kaku. Jika dibelah, ada kerak putih korosi. Sebabnya, panas listrik dan terpapar panas mesin.
Bisa
juga dideteksi lewat sambungan kabel. Biasanya, di soket penyambung, terlihat
kerak-kerak putih korosi. "Di titik sambungan, hambatan arus listrik yang
paling besar muncul,"
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda dalam memajukan blog ini.